Keboncinta.com- Di tengah mahalnya biaya pendidikan, Pesantren Kebon Cinta yang berlokasi di Desa Ciwaringin, Kecamatan Ciwaringin, Kabupaten Cirebon, hadir sebagai solusi nyata bagi masyarakat yang mendambakan pendidikan berkualitas dengan biaya sangat terjangkau.
Hal ini ditegaskan langsung oleh sesepuh sekaligus Pembina Yayasan Pesantren Kebon Cinta, Drs. KH. Sofiuddin, M.Ag, saat ditemui oleh tim Keboncinta.com di kediamannya.
Menurut beliau, keberadaan Pesantren Kebon Cinta merupakan bentuk nyata dari semangat pelayanan pendidikan kepada masyarakat tanpa membebani secara finansial.
Baca Juga: Dapur Pesantren: Asapnya dari Kayu, Hangatnya dari Cinta
“Biaya pengasuhan di Pesantren Kebon Cinta ini sangat bersahabat bagi masyarakat kita,” ujarnya.
Yang membuat pesantren ini istimewa, jenjang pendidikan formal dari Madrasah Ibtidaiyah (MI), Sekolah Menengah Pertama (SMP), hingga Madrasah Aliyah (MA) disediakan secara gratis.
Para santri hanya dikenai biaya untuk makan dan jajan sehari-hari dengan nominal yang sangat terjangkau.
Baca Juga: Mengapa Menjaga Adab di Hadapan Guru Itu Penting? Ini Penjelasannya
Selain unggul dalam hal keringanan biaya, manajemen pengasuhan dan pembelajaran di Pesantren Kebon Cinta sangat tertib dan terorganisir.
Jadwal pengajian, kegiatan harian, serta aturan pesantren dijalankan secara disiplin untuk membentuk karakter santri yang mandiri dan bertanggung jawab.
Secara geografis, pesantren ini terletak di lokasi yang sangat strategis dan mudah diakses, tepatnya di Jalan Urip Sumoharjo Nomor 18, Desa Ciwaringin, Kabupaten Cirebon.
Baca Juga: Santri Zaman Now Perlu Pintar Berwirausaha: Inilah Visi Besar Pesantren Kebon Cinta
Akses yang mudah membuat pesantren ini menjadi pilihan banyak orang tua dari berbagai daerah.
Saat memasuki area pesantren, para tamu akan langsung disambut dengan potret besar KH. Hasyim Asy’ary, pendiri Nahdlatul Ulama.
Hal ini menjadi penegasan bahwa Pesantren Kebon Cinta berafiliasi kuat dengan nilai-nilai Ahlussunnah wal Jama’ah an-Nahdliyah.
Baca Juga: PMII dan GMNI Gelar Aksi Protes: Evaluasi Kegagalan 100 Hari Kerja di Kantor Bupati Cirebon
Keberpihakan terhadap nilai-nilai NU semakin terasa saat tim TentangGuru.com mengunjungi masjid pesantren pada Sabtu malam.
Saat itu sedang berlangsung kajian kitab “Adab al-‘Alim wa al-Muta’allim” karya KH. Hasyim Asy’ary, yang merupakan salah satu kitab rujukan utama dalam dunia pesantren NU.
Pesantren Kebon Cinta menjadi contoh nyata bahwa pendidikan unggul tak selalu harus mahal.
Dengan komitmen kuat pada nilai keislaman, nasionalisme, dan pelayanan masyarakat, pesantren ini layak menjadi inspirasi bagi lembaga-lembaga pendidikan lainnya di seluruh Indonesia.***