Keboncinta.com- Di tengah tantangan zaman yang semakin kompleks, muncul sebuah gagasan segar dari sebuah lembaga pendidikan berbasis pesantren, Pesantren Wirausaha Kebon Cinta.
Didirikan atas keprihatinan terhadap kondisi kehidupan alumni pesantren yang belum sepenuhnya siap menghadapi dunia kerja, lembaga ini hadir dengan visi besar yaitu membentuk santri yang mandiri, siap bersaing, dan memiliki jiwa wirausaha.
Gagasan ini berangkat dari pengalaman panjang sang penggagas, yang menempuh perjalanan hidup dari satu pesantren ke pesantren lainnya, dari pesantren kalong hingga pesantren modern dan salaf tradisional.
Ia melihat secara langsung bagaimana para alumni pesantren kerap kesulitan mencari ruang hidup setelah menamatkan pendidikannya.
Tak hanya itu, dunia kerja saat ini bahkan belum mampu menampung lulusan sekolah menengah kejuruan (SMK), apalagi alumni pesantren yang secara umum kurang dibekali keterampilan teknis dan kemandirian ekonomi.
Kondisi ini menjadi latar belakang berdirinya Pesantren Wirausaha Kebon Cinta, sebuah inovasi pendidikan berbasis agama yang mengusung nilai entrepreneurship sebagai bagian penting dari kurikulumnya.
Baca Juga: Menulis Autobiografi: Cara Siswa MA Kebon Cinta Mengenal Diri Lewat Kata
Didirikan di bawah naungan Yayasan Pesantren Kebon Cinta, yang resmi berdiri pada 17 Juli 2017 dengan ketua yayasan Nyai Hajah Ade Laelina, pesantren ini sejak awal dirancang agar dapat dinikmati oleh semua lapisan masyarakat.
Nama “Kebon Cinta” sendiri mengandung makna inklusif: cinta untuk semua golongan tanpa memandang status sosial maupun ekonomi.
“Hidup cukup dengan sesuatu yang sedikit,” menjadi salah satu tagline utama pesantren ini. Sebuah prinsip yang menjadi pemantik terbentuknya jiwa kewirausahaan di kalangan santri.
Baca Juga: Menelaah Perbedaan Cerpen dan Hikayat dari Pengertian dan Asal-Usulnya
Visi ini diwujudkan dalam format pendidikan yang tidak hanya mengajarkan ilmu agama dan formal, tetapi juga keterampilan praktis yang bisa langsung diterapkan di masyarakat.
Kini, di bawah payung Yayasan, telah berdiri berbagai lembaga pendidikan seperti SMP Pesantren Kebon Cinta, Madrasah Aliyah Swasta Kebon Cinta, Pesantren Putra Putri, Pesantren Anak, hingga Pesantren Tahsin dan Tahfidz.
Semua lembaga ini menyatu dalam satu semangat besar: mendidik generasi santri yang unggul secara spiritual, cerdas secara intelektual, dan mandiri secara ekonomi.
Menariknya, seluruh pendidikan ini dibangun dengan semangat pembiayaan yang bersahabat, sebagai bentuk antitesis terhadap anggapan bahwa kualitas pendidikan harus berbanding lurus dengan biaya mahal.
Pesantren Kebon Cinta membuktikan bahwa pendidikan yang baik bisa diakses oleh siapa pun, tanpa harus mengorbankan kualitas.
Dengan dukungan berbagai pihak, Pesantren Wirausaha Kebon Cinta telah menjadi contoh nyata bahwa pesantren masa kini bisa lebih dari sekadar tempat menuntut ilmu agama.
Ia bisa menjadi pusat pemberdayaan ekonomi, pembentukan karakter, dan pencetak generasi santri yang tidak hanya siap jadi pemimpin, tapi juga pencipta lapangan kerja.***