keboncinta.com- “Bu Guru Brainrot itu apa sih? Kok banyak yang kena Brainrot?” Menarik nih, mari kita bahas. Brain itu kan otak, rot itu busuk. Jadi BrainRot itu otaknya busuk.
Tapi kenapa bisa busuk? Apakah kebanyakan ngeliat tung tung tung sahur? Fenomena Brainrot muncul karena seringnya seseorang mengonsumsi konten-konten yang dianggap berkualitas rendah atau kurang bermanfaat.
Di era digital sekarang, terutama dengan hadirnya teknologi kecerdasan buatan (AI), muncul banyak karakter dan video aneh yang viral di aplikasi seperti TikTok dan Instagram.
Baca Juga: Orang Lain Mencaci, Tapi Orangtuamu Tetap Memandangmu Sebagai Mutiara
Contohnya adalah karakter-karakter seperti:
Cappuccino Asasino
Tung Tung Tung Sahur
Tralaleo Tralala
Bombardiro Crocodilo
Karakter-karakter ini biasanya dibuat dengan teknologi AI dan memiliki bentuk atau perilaku yang unik dan aneh, sehingga menarik perhatian banyak ana-anak.
Konten semacam ini memang bisa menghibur dan membuat viral, tapi jika dikonsumsi secara berlebihan, bisa berdampak negatif bagi otak, terutama yang masih dalam masa pertumbuhan.
Baca Juga: Bahaya Konten Anomali: Melindungi Anak Dari Brainrot Digital
Dampak Negatif Brainrot
Menurut beberapa penelitian, terlalu sering menonton atau mengonsumsi konten berkualitas rendah seperti ini dapat:
- Mengurangi kemampuan berpikir kritis dan fokus
- Meningkatkan kecenderungan doomscrolling (kebiasaan terus-menerus menggulir konten negatif tanpa henti)
- Membuat seseorang menjadi kurang semangat dan kurang produktif dalam beraktivitas sehari-hari
- Menimbulkan ketergantungan pada konten yang tidak bermutu
Jadi, meskipun konten viral tersebut menghibur, terlalu banyak mengikutinya bisa membuat otak “lemah” dan berisiko menurunkan kualitas berpikir.***