Berita
Rahman Abdullah

Hadir sebagai Pembicara di UIII, Menag Bahas Ekoteologi dan Krisis Iklim dalam Seminar Internasioanl

Hadir sebagai Pembicara di UIII, Menag Bahas Ekoteologi dan Krisis Iklim dalam Seminar Internasioanl

18 Juli 2025 | 10:12

Keboncinta.com-- Kementerian Agama (Kemenag) RI terus mengkampanyekan konsep ekoteologi kepada banyak kalangan. Salah satunya ialah saat Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar berbicara tentang ekoteologi dan krisis iklim di hadapan mahasiswa Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII), Cimanggis, Depok.

Menag menyampaikan hal tersebut saat tampil sebagai Keynote Speech pada Seminar Internasional dengan tema Religiuous Environmentalism in Actions : Knowlodge, Movements, anda Policies.

Menag mengakatan bahwa Kemenag sedang gencar mengembangkan konsep ekoteologi sebagai solusi untuk mengatasi krisis lingkungan yang semakin parah. Menurutnya, krisis lingkungan saat ini bukan hanya masalah teknologi, tetapi juga masalah cara pandang manusia terhadap alam.

"Ada penelitian menyebutkan bahawa agama-agama yang bertanggungjawab atas kerusakan alam. Manusia sebagai makhluk super, alam sebagai objeknya. Manusia sebagai khalifah, dan sebagai penunduk alam," ungkap Menag Nasatuddin Umar, di Depok, Kamis (17/7/25).

Sekarang ini, terdapat kecenderungan orang-orang abai dengan apa yang sedang terjadi pada alam, mereka seolah merasa aman saja ketika lingkungan yang mereka tinggali ini banyak terjadi kerusakan dan pencemaran.

"Islam membantah teori ini. Tidak ada dalam ajaran Islam untuk mengeksploitasi alam. Manusia tidak boleh melampaui batas terlebih untuk merusak alam," ungkap Menag Nasaruddin Umar.

Menag berharap, selain sebagai lembaga pendidikan yang mendunia, UIII juga bisa menjadi tempat wisata taman bunga dan tempat pendidikan. "Saya mengajak seluruh civitas akademika, masyarakat intelektual untuk mengubah cara pandang terhadap alam, dari yang menganggapnya sebagai objek eksploitasi menjadi mitra dalam kehidupan. Pada posisi ini, perguruan tinggi keagamaan dapat mengembangkan ekoteologi sebagai bagian dari kurikulum, dan betapa pentingnya menanamkan nilai-nilai cinta lingkungan sejak dini,” harap Menag.

Untuk mewujudkan konsep ekoteologi ini, Kemenag sudah memulai gerakan menanam pohon di lingkungan lembaga pendidikan, kantor, dan rumah ibadah. "Ini dilakukaan bukan hanya bertujuan untuk penghijauan, tetapi juga untuk membangun kesadaran kolektif bahwa menjaga lingkungan adalah bagian dari tanggung jawab iman," pungkas Menag.

Hadir dalam seminar tersebut Mendikdasmen, Abd Mu'ti, Rektor UIII, Jamhari, serta para pembicara dari berbagai kalangan dan mancanegara. Konferensi internasional ini digelar hasil kerja sama antara PPIM UIN Jakarta dan UIII.***

Sumber: Kemenag RI

Tags:
berita nasional kemenag

Komentar Pengguna