Berita
Rahman Abdullah

Jaga Keharmonisan Antarumat Beragama, Wamenag Sebut FKUB sebagai Garda Terdepan Rawat Kerukunan Masyarakat

Jaga Keharmonisan Antarumat Beragama, Wamenag Sebut FKUB sebagai Garda Terdepan Rawat Kerukunan Masyarakat

18 Juli 2025 | 16:50

Keboncinta.com-- Merawat dan memelihara kerukunan antarumat beragama di negara yang mempunyai keberagaman yang sangat tinggi seperti di Indonesia ini mutlak diperlukan. Wakil Menteri Agama (Wamenag) H. R. Muhammad Syafi’i atau yang akrab disapa Romo Syafi’i menegaskan pentingnya penguatan toleransi antarumat beragama melalui ketaatan pada ajaran agama masing-masing.

Wamenag berpendapat, Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) merupakan garda terdepan dalam upaya terjaganya kerukunan di tengah masyarakat.

Hal tersebut disampaikan Wamenag saat bertemu dengan para tokoh yang tergabung dalam FKUB saat kunjungan kerja ke Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Bali.

“Saat ini pemerintah memiliki mata dan telinga hingga ke ruang-ruang yang tak terduga. Salah satu instrumen pentingnya adalah Bapak dan Ibu FKUB yang hadir di ruangan ini,” sapa Wamenag di Bali, Kamis (17/7/2025).

Dengan demikian, Wamenag berharap FKUB terus memperkuat perannya di tengah masyarakat yang beragam, sekaligus menjadi pelindung nilai-nilai harmoni dan kebersamaan.

Dalam kegiatan bertajuk 'Internalisasi Ajaran Agama dan Penguatan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) serta Tokoh Agama dalam Merawat Kerukunan dan Harmoni di Indonesia Merespons Isu Global' tersebut, Wamenag juga mengapresiasi peran FKUB yang selama ini menjadi mitra strategis pemerintah.

Wamenag juga menegaskan bahwa ketaatan umat dalam beragama menjadi kunci terwujudnya toleransi. "Kalau ingin terwujud toleransi beragama yang berkualitas dan tidak mudah diganggu oleh siapa pun, maka setiap penganut agama harus menjalankan ajarannya masing-masing secara baik dan benar," ungkapnya.

Selanjutnya, Wamenag kembali mengingatkan bahwa ceramah atau khutbah yang mengandung provokasi dan ajakan untuk memecah belah harus diwaspadai.

Akan tetapi, ia menekankan bahwa hal tersebut tidak boleh dijadikan alasan untuk menyalahkan ajaran agama itu sendiri.

“Tidak ada satu pun agama yang mengajarkan perpecahan. Jika ada penceramah yang menyebarkan ujaran kebencian, itu bukan kesalahan agama, tetapi individu,” terangnya.

Sementara itu, Kepala Kanwil Kemenag Provinsi Bali Komang Sri Marheni menyampaikan bahwa menjaga kerukunan adalah kerja kolektif yang membutuhkan sinergi berbagai pihak, terutama dalam menghadapi tantangan zaman saat ini.

Sebagai informasi, kegiatan ini turut dihadiri Direktur Urusan Agama Katolik Salman Habeahan, Kepala Bagian Tata Usaha Kanwil Kemenag Bali H. Syarif Hidayatullah, Kepala Kankemenag Kabupaten/Kota se-Bali, para pimpinan madrasah, serta tokoh masyarakat dan agama setempat.***

Sumber: Kemenag RI

Tags:
berita nasional kemenag

Komentar Pengguna