Keboncinta.com-- Animo masyarakat untuk memperoleh beasiswa sangat tinggi. Salah satunya dalam program Beasiswa Indonesia Bangkit (BIB) Kementerian Agama (Kemenag) yang banjir peminat, termasuk di dalamnya dari kalangan santri. Lebih 1.500 santri ikut tahap wawancara seleksi penerima BIB 2025.
Para santri tersebut ikut ambil bagian dalam BIB untuk katagori Program Beasiswa Santri Berprestasi (PBSB) Tahun 2025. Program yang sudah berjalan sejak 2005 ini terus dipertahankan sebagai komitmen Kementerian Agama kepada komunitas pesantren.
Hal tersebut dikatakan Kepala Pusat Pembiayaan Pendidikan Agama dan Pendidikan Keagamaan (Puspenma) Sekretariat Jenderal, Kemenag, Ruchman Basori saat memantau tes wawancara BIB 2025 di Jakarta, Rabu (16/7/2025).
“Para santri dapat melanjutkan studi ke perguruan tinggi terbaik, melalui beasiswa BIB yang merupakan beasiswa kolaboratif, antara LPDP-Kemenag RI dengan full scholarship," ungkap Ruchman.
Ia menegaskan, saat ini tidak ada alasan kaum santri untuk tidak melanjutkan studi ke jenjang Pendidikan Tinggi, karena negara hadir melalui layanan beasiswa. “Para santri dengan pelbagai latar belakang keilmuan, dapat memilih PTKIN maupun PTN terbaik di Indonesia, sehingga memperoleh gelar sarjana, magister hingga doktor,” jelas Ruchman.
Saat ditanya kesempatan beasiswa untuk para ustdaz dan kyai, Ruchman menjelaskan bahwa mereka dapat memilih studi pada jenjang S2 dan S3 baik dalam dan luar negeri. Ini juga tersedia dengan skema BIB.
“Kami membuka layanan beasiswa S2 dan S3 untuk para ustadz, kyai dan juga dosen Ma’had Aly untuk mengambil PT terbaik di Luar Negeri," ujarnya.
Direktur Pesantren Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Basnang Said mengatakan para santri harus memanfaatkan kesempatan BIB ini, untuk meningkatkan kualitas diri di satu sisi dan kualitas pesantren di sisi lainnya.
Dia berharap para santri harus melek teknologi di samping tafaqquh fiddin. BIB menjadi sarana penting untuk mencapai cita-cita tersebut, agar Pesantren selalu terdepan dalam mengisi pembangunan.
Direktur Pesantren juga berkomitmen membantu dukungan teknis, agar penyelenggaraan BIB Kemenag dapat berjalan dengan baik.
“Saya percaya Puspenma mampu melakukan manajemen dan tata kelola BIB dengan baik dan kami siap membantu hal-hal yang diperlukan, karena manfaatnya juga dirasakan oleh keluarga besar Direktorat Pesantren,” jelas Basnang.
Adapun untuk universitas tujuan beasiswa ini, terdapat 22 perguruan tinggi yang dapat dipilih para santri untuk program BIB Kemenag, yaitu:
1. Ma’had Aly Hasyim Asy'ari Tebuireng Jombang, Jawa Timur
2. Ma’had Aly Salafiyah Syafi’iyah Situbondo, Jawa Timur
3. Ma’had Aly Lirboyo Kediri, Jawa Timur
4. Ma’had Aly Maslakul Huda Pati, Jawa Tengah
5. Ma’had Aly Kebon Jambu Cirebon, Jawa Barat
6. Ma’had Aly As'adiyah Sengkang Wajo Sulawesi Selatan
7. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
8. UIN Sunan Kalijaga Jogjakarta
9. UIN Maulana Malik Ibrahim Malang
10. UIN Sunan Gunung Djati Bandung
11. UIN Alauddin Makassar
12. UIN Sunan Ampel Surabaya
13. UIN Raden Fatah Palembang
14.