Berita
Rahman Abdullah

Sodorkan Kurikulum Berbasis Cinta sebagai Solusi, Kemenag Komitmen Wujudkan Asta Cita Presiden melalui Asta Protas

Sodorkan Kurikulum Berbasis Cinta sebagai Solusi, Kemenag Komitmen Wujudkan Asta Cita Presiden melalui Asta Protas

28 Agustus 2025 | 02:35

Keboncinta.com-- Sekarang ini, kurikiulum berbasis cinta tengah digembar-gemborkan oleh Kementerian Agama (Kemenag) sebagai kurikulum pendidikan keagamaan yang mengedepankan konsep cinta dan kasih sayang dalam pelaksanaannya.

Menteri Agama (Menag) Nasarudin Umar mengatakan bahwa Kemenag berkomitmen mengimplementasikan Asta Cita Presiden melalui delapan program prioritas (Asta Protas), yang menjadi pedoman utama arah kebijakan pada sektor keagamaan di Indonesia.

“Untuk turut mewujudkan Asta Cita dari Presiden, Kemenag memiliki beberapa program prioritas, yang diwujudkan dalam Asta Protas Kemenag, yang berfokus pada pelayanan keagamaan dan juga pedidikan,” ungkap Menag.

Pernyataan tersebut disampaikan Menag dalam acara “Demi Indonesia, Wujudkan Asta Cita” yang diinisiasi oleh Detikcom, yang menggarisbawahi peran pemerintah dalam mewujudkan Asta Cita yang menjadi program unggulan Presiden Prabowo Subianto pada hari Selasa,(26/8/2025).

Dalam forum tersebut hadir beberapa jajaran Menteri dari Kabinet Merah Putih, yaitu Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Kepala BKKBN, Menteri Kesehatan, Menteri Ketenagakerjaan, Menteri Koperasi, dan Menteri ATR BPN.

Menag tampil memberikan paparan dan menjelaskan bahwa Asta Protas Kemenag mencakup penguatan layanan keagamaan, pemberdayaan pesantren dan ekonomi umat, sukses penyelenggaraan haji, serta peningkatan tata kelola kelembagaan.

Terdapat salah satu inovasi penting yaitu pengembangan “Kurikulum Cinta” yang berorientasi pada moderasi beragama dan penghormatan terhadap keberagaman.

“Selama ini pendidikan agama sering kali menekankan perbedaan, padahal di negara majemuk seperti Indonesia, kita harus mengedepankan persamaan dan nilai toleransi. Kurikulum ini akan menjadi langkah strategis untuk membangun harmoni,” jelas Menag.

Kemudian, Menag juga menegaskan akan pentingnya mengembangkan teologi ekologi sebagai bentuk kesadaran spiritual yang menyeimbangkan relasi manusia dengan Tuhan, sesama manusia, dan alam.

Hal tersebut merupakan respons atas tantangan global yang tak menentu, juga sekaligus bagian dari misi Kemenag dalam menjaga keberlanjutan kehidupan umat.***

Tags:
berita nasional kemenag Kurikulum Cinta Menag

Komentar Pengguna