Wakil Menteri Stella Mengungkapkan Strategi Hemat Anggaran untuk Kesuksesan Anak

keboncinta.com --- Sebelum bergabung dengan Kabinet Merah Putih, Stella Christie menjabat sebagai pakar ilmu kognitif dalam perannya sebagai Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Ilmu Pengetahuan, dan Teknologi (Wamendiktisaintek).
Ia menjabat sebagai Research Chair di Tsinghua Brain and Intelligence Laboratory Tsinghua, Universitas Tsinghua, Tiongkok, di mana ia terlibat secara mendalam dalam penelitian perintis yang berfokus pada otak dan kecerdasan.
Dalam perannya saat ini di Kementerian Pendidikan Tinggi, Ilmu Pengetahuan, dan Teknologi, Stella dan timnya mengawasi Sekolah Garuda. Program Quick Win Best Results (PHTC), yang digagas oleh Presiden Prabowo Subianto, berfungsi sebagai sekolah berasrama unggulan yang didedikasikan untuk mengembangkan bakat sains dan teknologi Indonesia. Lulusan SMA yang luar biasa ini siap untuk melanjutkan pendidikan mereka di universitas-universitas terbaik, baik di dalam negeri maupun di seluruh dunia.
Garuda Pilihan sekolah biasanya bergantung pada prestasi, kondisi keuangan, dan latar belakang geografis anak. Calon siswa diwajibkan untuk menyelesaikan penilaian dalam mata pelajaran matematika, Bahasa Indonesia, dan Bahasa Inggris. Matematika memegang peranan yang sangat penting.
Stella sangat yakin bahwa kesuksesan akademis membawa manfaat berharga bagi anak-anak, baik mereka terdaftar di Sekolah Garuda maupun institusi lainnya. Kesuksesan akademis memberdayakan anak-anak untuk mengeksplorasi beragam pilihan dalam membentuk masa depan mereka.
Motivasi inilah yang sesungguhnya mendorong kita untuk meraih kesuksesan akademis. Kita memiliki banyak pilihan di ujung jari kita. Kita bercita-cita menjadi perancang busana, jurnalis, perusahaan asuransi—kita punya pilihan. "Kita punya fondasi yang kokoh; kita bisa mempelajari apa pun yang kita temui," ujarnya di Gedung Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pada Jumat, 18 Juli 2025.
Panduan Stella untuk Anak-Anak Berprestasi
Direktur Pusat Kognisi Anak Universitas Tsinghua menyoroti peran penting lingkungan, keluarga, sekolah, dan teman dalam mendorong kesuksesan anak. Dalam konteks ini, penting bagi orang tua untuk menciptakan lingkungan yang mendukung kesuksesan anak-anak mereka.
Berinteraksi dengan Anak
Salah satu metode utama bagi orang tua untuk mengasuh anak-anak mereka adalah melalui percakapan. Pendekatan ini memberdayakan anak-anak untuk meningkatkan kosakata mereka.
Stella menekankan bahwa kosakata berperan sebagai prediktor potensi akademik anak, karena keterampilan berbahasa sangat penting untuk memahami pengetahuan yang diperoleh. Ketika anak-anak memiliki kosakata yang kaya, membaca akan mengalir dengan lancar. Keterampilan ini memungkinkan anak-anak untuk memahami pelajaran dengan lebih mudah.
Di saat yang sama, anak-anak dengan kosakata terbatas lebih kesulitan memahami materi bacaan dan mengikuti pelajaran. Situasi ini meningkat dengan cepat.
Studi menunjukkan hubungan yang signifikan antara kosakata anak pada usia 5 tahun dan keberhasilan akademik mereka hingga lulus SMA. "Kosakata mereka pada usia 5 tahun berperan sebagai prediktor kinerja akademik mereka hingga SMA," ujarnya.
Stella menekankan bahwa kesuksesan anak-anak berprestasi bukan hanya karena memiliki orang tua yang cerdas. Ia menekankan pentingnya membangun suasana keluarga yang mendukung pencapaian anak, dengan melibatkan keluarga besar, seperti kakek-nenek dan saudara kandung.
Kata-kata bukanlah bawaan sejak lahir. "Ini bukan yang kita sebut IQ; ini semua tentang genetika," ujarnya.
Libatkan dan Tanggapi Pertanyaan Anak
Pendekatan efektif lainnya adalah memperhatikan pertanyaan yang diajukan anak dan memberikan jawaban yang bijaksana. Dorong orang tua untuk terlibat secara bijaksana dengan pertanyaan anak-anak mereka, membangkitkan rasa ingin tahu mereka, dan menumbuhkan keinginan yang tulus untuk belajar.
"Pendekatan ini sangat ampuh dalam meningkatkan keterampilan kognitif anak untuk meraih kesuksesan," ujarnya.
Ia memberikan contoh: ketika anak berusia 3 tahun sedang makan, singkirkan layar tablet atau ponselnya. Ajak anak untuk mengeksplorasi dan berinteraksi dengan makanan baru, seperti jeruk, dengan cara yang menyenangkan dan interaktif. Selanjutnya, tanyakan apakah anak menyukai atau tidak menyukai rasanya.
Anak itu berkata, 'Aku tidak suka.' Tentu saja, komunikasi dan berpikir itu penting, bukan?
Tags:
berita nasionalKomentar Pengguna
Recent Berita
.jpeg)
Cara Mudah Memahami Korespondensi Satu Satu d...
31 Jul 2025
Mengenal Generic Structure Short Message dala...
31 Jul 2025.jpeg)
Penggunaan Kata Kerja Modal untuk Menyatakan...
31 Jul 2025
Mengenal Kolintang Warisan Musik Tradisional...
31 Jul 2025.jpeg)
Peran Penting Perdagangan Internasional dalam...
31 Jul 2025
Peran Vital Jaringan Batang dalam Kehidupan T...
31 Jul 2025.png)
Pemanis Alami vs Sintetis: Mana yang Lebih Am...
31 Jul 2025.jpeg)
Struktur Daun dan Perannya dalam Produksi Ene...
31 Jul 2025
Keseimbangan tubuh dengan asupan mineral yang...
31 Jul 2025.jpeg)
Fungsi kornea iris retina dan bagian lain mat...
31 Jul 2025
Fungsi dan susunan tulang dalam sistem rangka...
31 Jul 2025
Mengenal aneka penyedap makanan dalam masakan...
31 Jul 2025.jpeg)
Perbedaan konduktivitas listrik pada logam se...
31 Jul 2025.jpeg)
Peran regulasi dalam menjaga ketertiban masya...
31 Jul 2025
Apa itu getaran dan bagaimana pengaruhnya ter...
31 Jul 2025
Pengertian dan contoh penggunaan katrol dalam...
31 Jul 2025
Fungsi tuas sebagai mesin sederhana dan cara...
31 Jul 2025.jpeg)
Mengenal xilem dan floem dalam sistem akar tu...
31 Jul 2025
Melalui Revisi KMA 890, Kemenag Mudahkan Guru...
30 Jul 2025