keboncinta.com --- Menurut Fajar Riza Ul Haq, Wakil Menteri (Wamen) Pendidikan Dasar dan Menengah, Kemendikdasmen saat ini memprioritaskan pendidikan konseling dan memperkuat peran guru BK. Ia juga menyatakan bahwa Kemendikdasmen menganggap proses konseling di sekolah sangat penting saat anak-anak menghadapi masalah kesehatan mental.
Wamen Fajar mengatakan dalam keterangannya yang diterima pada Jumat (1/8/2025), "Saya juga melihat kekerasan ini berkorelasi dengan fenomena kesehatan mental di kalangan anak-anak kita."
Selain itu, ia menegaskan bahwa perlu ada tindakan nyata untuk meningkatkan pencegahan dan penanganan kekerasan di sekolah. Ia mengevaluasi kekuatan kebijakan Kemendikdasmen saat ini, yang mencakup meningkatkan Tim Pencegahan dan Penanganan Kekerasan (TPPK) di lingkungan pendidikan.
Setiap sekolah memiliki TPPK untuk mencegah dan menangani kekerasan. Permendikdasmen Nomor 11 Tahun 2025 tentang Pemenuhan Beban Kerja Guru adalah salah satu kebijakan baru Kemendikdasmen yang mendukung penguatan TPPK, menurut Wamen Fajar.
Berdasarkan peraturan ini, guru dapat melaksanakan tugas mereka berdasarkan kinerja daripada hanya pertemuan tatap muka.
Tugas TPPK dapat dikonversi menjadi 2 jam pelajaran per minggu. Karena itu, Kemendikdasmen percaya bahwa kebijakan ini dapat mendorong guru untuk berpartisipasi aktif dalam pencegahan kekerasan.
Selain itu, ada tugas baru untuk guru wali: mereka harus mendampingi siswa, baik secara akademik maupun nonakademik. Peran guru wali ini diharapkan dapat bekerja sama dengan TPPK untuk meningkatkan fungsi pendampingan dan pencegahan siswa.
Selain itu, wamen Fajar mendorong masyarakat dan pihak eksternal yang peduli dengan masalah ini untuk berpartisipasi dan mendampingi sekolah.
Dia mengatakan, "Kita dorong TPPK ini mengakomodasi representasi kelompok masyarakat, mungkin sebagai bagian dari penyeimbang pengawasan. Selain itu, mereka juga dapat berbagi keterampilan dalam mengatasi masalah."
Berbicara tentang mekanisme pelaporan, ia mengatakan bahwa teknologi digital harus digunakan supaya siswa dapat segera melaporkan kekerasan.
Inspektur Jenderal Kemendikdasmen Faisal Syahrul, pada kesempatan yang sama, menekankan pentingnya gerakan semesta untuk menghentikan dan menangani kekerasan di sekolah. Untuk menghentikan kekerasan kepada anak, keluarga, institusi pendidikan, lingkungan, masyarakat, lembaga, dan organisasi masyarakat harus bekerja sama.
Faisal juga menyatakan betapa pentingnya guru memberikan motivasi dan pesan moral, serta betapa pentingnya menggunakan berbagai media untuk menyebarkan informasi tentang masalah tersebut di lingkungan sekolah.
Melalui berbagai upaya tersebut, Kemendikdasmen berharap dapat menciptakan lingkungan belajar yang aman, nyaman, dan sehat untuk semua siswa. Pendidikan berkualitas hanya dapat dicapai apabila anak-anak tumbuh dan belajar tanpa rasa takut, dan ekosistem pendidikan menawarkan dukungan penuh.