Bangun Jam 3 Pagi, Santri Kebon Cinta Latih Diri Lawan Kenyamanan

Santri Kebon Cinta sedang membacakan Nadzoman di pagi hari Santri Kebon Cinta sedang membacakan Nadzoman di pagi hari

Keboncinta.com- Ketika mayoritas anak-anak terlelap dalam tidur nyenyak, para santri Pesantren Kebon Cinta di Ciwaringin, Kabupaten Cirebon, sudah bangun sejak pukul 03.00 dini hari.

Bukan karena paksaan, tapi karena ini bagian dari proses pendidikan dan latihan melawan kenyamanan yang ditanamkan sejak dini.

“Ini bukan sekadar rutinitas. Ini pembentukan karakter,” ujar salah satu ustadz pembimbing. Setiap santri dibangunkan untuk mandi pagi, kemudian makan sahur bersama, sebagai bentuk keadilan bagi yang hendak melaksanakan puasa sunnah.

Baca Juga: Pesantren Kok Namanya Kebon Cinta? Ini Cerita di Balik Nama yang Bikin Heran

Pukul 03.45 hingga menjelang Subuh, para santri sudah tenggelam dalam lantunan hafalan, mulai dari nadzom Imrithi, Alfiyah, hingga juz ‘amma untuk santri usia dini.

Mereka menyebutnya tikror, atau pengulangan hafalan. Sebuah kebiasaan yang tidak umum dilakukan oleh anak-anak seusia mereka.

Setelah sholat Subuh, mereka langsung mengikuti pengajian kitab kuning, seperti Matan Ajrumiyah, Safinatun Najah, dan Arba’in Nawawi.

Baca Juga: Inilah Keunggulan Santri Pesantren Kebon Cinta yang Tak Dimiliki Pesantren Lain

Kegiatan ini berlangsung hingga pukul 06.00 WIB. Ketepatan waktu adalah prinsip penting di pesantren ini, tidak boleh lebih, tidak boleh kurang.

Pukul 06.00 hingga 07.00, giliran mereka membersihkan kamar, ruang belajar, dan lingkungan pesantren.

Lalu dilanjutkan dengan kegiatan belajar formal mulai pukul 07.15 hingga 12.00 di sekolah yang terintegrasi dalam pesantren seperti Madrasah Ibtidaiyah, SMP, hingga Madrasah Aliyah. Semuanya tanpa biaya alias gratis.

Baca Juga: Begini Kegiatan Rutin Santri di Pesantren Kebon Cinta Ciwaringin Cirebon

Menjelang siang, mereka istirahat dan tidur sejenak. Pukul 13.00, kembali dibangunkan untuk sholat Dzuhur dan makan siang.

Anak-anak yang lebih muda masih diberi waktu untuk tidur siang, sedangkan yang lain melanjutkan belajar sesi dua dari pukul 14.00 hingga 16.00.

Sore hari mereka membersihkan lingkungan, mandi, dan mencuci pakaian sendiri. Malam harinya, selepas Magrib hingga pukul 21.00, diisi dengan pengajian lanjutan sesuai level masing-masing. Setelah itu, waktu mereka adalah untuk beristirahat total.

“Pesantren Kebon Cinta percaya bahwa pendidikan tidak hanya diukur dari seberapa tinggi nilai, tapi seberapa kuat karakter dan adab yang terbentuk,” ujar pengasuh pesantren.

Khusus malam Kamis dan malam Jumat, kegiatan diwarnai dengan pembacaan Al-Kahfi, Yasin, Tahlil, Barzanji, hingga Sholawat Nariyah dan Sholawat Fatih berjamaah.

Hari Minggu adalah hari libur. Santri benar-benar dibebaskan dari semua aktivitas formal. Hanya ada ziarah kubur dan olahraga pagi. Minggu pertama tiap bulan, para orangtua diperkenankan menjenguk anak-anak mereka.

Pesantren Kebon Cinta bukan hanya tempat menuntut ilmu, tapi tempat menaklukkan kenyamanan demi menjadi insan yang tangguh dan beradab.***