keboncinta.cm --- Setiap rumah tangga pasti pernah mengalami konflik. Perbedaan pendapat, kebiasaan, hingga masalah ekonomi bisa menjadi pemicu pertengkaran antara suami dan istri. Namun, dalam Islam, konflik rumah tangga bukanlah tanda kegagalan, melainkan ujian yang bisa memperkuat hubungan jika disikapi dengan benar.
Berikut beberapa cara mengatasi konflik rumah tangga secara Islami yang bisa menjadi pedoman.
Pernikahan dalam Islam bukan hanya ikatan duniawi, tetapi juga ibadah untuk meraih ridha Allah. Dengan mengingat tujuan ini, pasangan akan lebih mudah menahan ego dan mengutamakan keberkahan rumah tangga dibanding emosi sesaat.
Baca juga : Cara Menghadapi Perbedaan Karakter dalam Rumah Tangga
Rasulullah SAW dikenal sebagai teladan dalam berbicara penuh kelembutan. Saat terjadi konflik, hindari kata-kata kasar atau merendahkan. Gunakan komunikasi yang baik, penuh empati, dan hormat agar masalah tidak semakin membesar.
Allah SWT berfirman dalam QS. Ali Imran:134 bahwa orang-orang yang mampu menahan amarahnya termasuk golongan yang dicintai-Nya. Dalam rumah tangga, kesabaran adalah kunci agar konflik bisa diselesaikan tanpa menimbulkan luka yang lebih dalam.
Islam menganjurkan musyawarah untuk menyelesaikan masalah. Duduklah bersama pasangan, bahas persoalan dengan kepala dingin, dan carilah jalan keluar terbaik yang tidak merugikan salah satu pihak.
Jika konflik terlalu sulit diatasi berdua, Islam membolehkan melibatkan pihak ketiga yang adil dan dipercaya, misalnya orang tua, ulama, atau konselor pernikahan. Hal ini juga sesuai dengan QS. An-Nisa:35 tentang penengah dari keluarga suami dan istri.
Konflik sering muncul karena hati jauh dari Allah. Dengan memperkuat ibadah—seperti salat berjamaah, membaca Al-Qur’an bersama, atau berdoa untuk pasangan—hubungan rumah tangga akan lebih harmonis dan tenang.
Rumah tangga yang kokoh dibangun atas dasar mawaddah wa rahmah (cinta dan kasih sayang). Setelah konflik reda, belajarlah saling memaafkan.