Keboncinta.com-- Masjid tidak hanya berfungsi untuk temoat ibadah semata, namun masjid juga harus menjadi tempat memberdayakan umat dalam berbagai aspek, seperti sosial bahkan ekonomi.
Maka dari itu, Kementerian Agama (Kemenag) mendorong para takmir agar memperluas fungsi masjid menjadi wadah jaminan sosial bagi masyarakat.
Hal tersebut disampaikan Direktur Urusan Agama Islam dan Bina Syariah, Arsad Hidayat, saat membuka kegiatan Pembinaan dan Penguatan Kompetensi Takmir Masjid dan Musala di Bogor, Rabu (22/10/2025).
Arsad menjelaskan bahwa masjid mempunyai potensi besar untuk berperan dalam penguatan kesejahteraan masyarakat. Dikatakannya, takmir berperan penting dalam memfasilitasi kegiatan sosial di sekitar masjid.
Baca Juga: Mengenang Perjuangan Halim Perdanakusuma: Jejak Keberanian Sang Pahlawan Udara Indonesia
Masjid dapat menjadi tempat umat berdiskusi dan mencari solusi atas berbagai persoalan sosial yang dihadapi masyarakat.
“Kenapa tidak? Fungsi takmir itu bisa memfasilitasi orang berbincang seputar urusan sosial, menjadi tempat jaminan sosial bagi orang-orang yang membutuhkan,” terang Arsad.
Arsad menilai, jika manajemen takmir berjalan baik dan profesional, masyarakat akan menaruh kepercayaan yang lebih besar terhadap masjid. Kepercayaan publik ini, lanjutnya, menjadi modal utama bagi masjid untuk mengelola zakat, infak, dan sedekah secara lebih luas.
“Selama ini kita baru mengatur kotak amal, padahal potensi dana umat sangat besar. Hanya saja, perlu penguatan takmir karena jantungnya ada pada takmir. Kalau manajemen takmir sudah bagus, pasti akan muncul trust di kalangan masyarakat. Kalau sudah terbangun, saya yakin masjid tidak akan kekurangan dana,” jelasnya.
Baca Juga: Tiba di Jakarta, Presiden Brasil Lakukan Kunjungan Kenegaraan Balasan ke Indonesia
Ia menyebut, potensi masjid dalam pemberdayaan ekonomi umat sangat besar, termasuk membantu mereka yang terjerat pinjaman online. “Kita bisa melakukan asesmen terlebih dahulu. Kalau jemaahnya rajin ke masjid, dipercaya, dan produktif, bisa diberikan pinjaman lunak. Ini bentuk nyata fungsi sosial masjid,” sambungnya.
Arsad juga menekankan perlunya perubahan cara pandang terhadap fungsi masjid. Ia mengingatkan agar takmir tidak hanya fokus pada pembangunan fisik dan penggalangan dana, tetapi juga pada pemanfaatan masjid sebagai pusat pelayanan umat.
Selanjutnya, Arsad mencontohkan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan masjid sebagai bentuk penerapan nilai ekoteologi. Menurutnya, kebersihan menjadi bagian dari tanggung jawab moral takmir terhadap jemaah.
Subdirektorat Kemasjidan saat ini tengah mengembangkan dan melaksanakan berbagai program prioritas unggulan yang dirancang untuk memperkuat peran masjid sebagai pusat pemberdayaan umat.
Program-program tersebut meliputi Masjid Berdaya Berdampak (MADADA), Masjid Travelers, Festival Masjid Berdaya Berdampak (MADADA FEST), Masjid Pelopor Moderasi Beragama (MPMB), serta Jambore Aktivis Remaja Masjid Indonesia (ARMI).
Tak hanya itu, terdapat pula layanan Sistem Informasi Masjid (SIMAS), program Family Orientation on the Mosques Site (FOREMOST), Daurah Aimmah – Massive Open Online Course (MOOC), International Symposium on Innovative Masjid (ISIM), dan Anugerah Masjid Percontohan dan Ramah (AMPeRA).
Baca Juga: Keistimewaan Pisang Muli, Buah Lokal dengan Rasa dan Manfaat yang Luar Biasa Istimewa
Kemudian program lainnya seperti Gerakan Fasolatan dan Masjid Inklusif (GFMI), International Masjid Conference on Peace and Sustainability Development, Pembinaan dan Penguatan Kompetensi (PPK) Takmir Masjid Musholla, Bantuan Masjid Musholla (BMM), serta kerja sama Baznas Microfinance Masjid (BMM) –MADADA.***