Pengertian Sonar dan Aplikasinya di Dunia Militer dan Perikanan Modern

Sonar adalah salah satu alat yang banyak digunakan di berbagai bidang, mulai dari militer hingga penelitian ilmiah. Tetapi, apa sebenarnya yang dimaksud dengan sonar?

Sonar singkatan dari Sound Navigation and Ranging atau dalam bahasa Indonesia dikenal sebagai Navigasi dan Pencarian Suara. Sebagai alat, sonar memiliki kemampuan untuk mendeteksi objek di dalam air melalui pantulan gelombang suara.

Dengan kata lain, sonar bekerja mirip dengan radar yang menggunakan gelombang elektromagnetik, namun sonar menggunakan gelombang suara untuk memetakan lingkungan di bawah permukaan air.

Penggunaan sonar pertama kali dikembangkan pada Perang Dunia I oleh Inggris dan Amerika Serikat sebagai alat untuk deteksi kapal selam musuh. Kemudian, sonar juga digunakan dalam industri perikanan, pengeboran lepas pantai, pemetaan dasar laut, dan penelitian biologi laut.

Ada dua jenis utama dari sonar, yaitu sonar aktif dan sonar pasif. Sonar aktif mengirimkan sinyal suara ke lingkungan sekitarnya dan kemudian menerima kembali pantulannya untuk menentukan posisi dan jarak objek, seperti kapal selam atau ikan.

Sedangkan sonar pasif hanya menerima sinyal suara yang dipancarkan oleh objek di dalam air, seperti kapal atau ikan, tanpa menghasilkan sinyal sendiri. Kedua jenis sonar memiliki kelebihan dan kelemahan masing-masing tergantung pada kebutuhan penggunaannya.

Dalam dunia kelautan, sonar memiliki peranan penting dalam eksplorasi laut dan pemetaan dasar laut. Dengan menggunakan sonar, para peneliti dapat memetakan topografi dasar laut serta mengetahui keberadaan makhluk hidup di dalamnya.

Hal ini sangat membantu dalam konservasi lingkungan laut dan menjaga keberlanjutan ekosistem laut.

Selain itu, sonar juga digunakan dalam industri perikanan untuk menentukan keberadaan dan jumlah ikan di suatu wilayah perairan. Dengan bantuan sonar, para nelayan bisa lebih efektif dalam menangkap ikan tanpa merusak ekosistem laut secara berlebihan.

Ini juga dapat membantu dalam upaya pengelolaan sumber daya laut yang lestari.

Di bidang militer, sonar masih menjadi senjata yang sangat penting dalam deteksi dan pelacakan kapal selam musuh.

Dengan teknologi sonar yang terus berkembang, kemampuan untuk mendeteksi kapal selam semakin meningkat, sehingga memungkinkan angkatan laut untuk mengantisipasi ancaman dari kapal selam yang tidak terdeteksi.

Namun, penggunaan sonar juga menuai kontroversi karena dampaknya terhadap lingkungan laut. Gelombang suara yang dipancarkan oleh sonar dapat mengganggu komunikasi dan perilaku berbagai makhluk laut, termasuk mamalia laut seperti lumba-lumba dan paus.

Bahkan, beberapa peneliti berspekulasi bahwa penggunaan sonar dapat menyebabkan gangguan pada navigasi dan orientasi hewan laut, yang dapat berdampak buruk pada populasi mereka.