Tragedi KDM: Tiga Nyawa Melayang di Tengah Pesta Megah

Di tengah gegap gempita pesta rakyat, saat tenda putih bergoyang disapa angin Garut dan suara gamelan menyambut bahagia dua sejoli pengantin, ada satu jiwa yang diam-diam pamit bukan menuju tempat tidur, tapi ke pangkuan Ilahi.
Namanya Bripka Cecep Saeful Bahri. Seorang polisi, sekaligus ayah dari dua anak yang masih menunggu pulang di rumah. Usianya 39 tahun. Usia di mana banyak lelaki sedang sibuk menata masa depan, bukan menulis pesan perpisahan yang tak sempat ditulis.
Hari itu, Jumat 18 Juli 2025, Bripka Cecep tidak sedang menjaga istana negara atau mengawal presiden. la "hanya" menjadi bhabinkamtibmas, polisi kampung yang tiap hari menyapa warga pakai senyum, bukan sirene.
Ketika ribuan warga berdesakan ingin masuk ke acara makan gratis di pernikahan anak Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi dan Wakil Bupati Garut Putri Karlina, Bripka Cecep tak tinggal diam. la tak hanya berdiri melihat. la ikut turun, mengangkat tubuh yang lemas, menenangkan ibu-ibu yang panik, memanggul anak kecil yang hampir terinjak, sambil menahan sesak napas sendiri.
Di sela hiruk pikuk itu, tubuhnya pelan-pelan melemah. Saatwarga sudah mulai tertib, dan tugasnya selesai ia duduk. Lalu tak pernah berdiri lagi.
Pingsan. Meninggal. Gugur. Sederhana kata-katanya, tapi betapa berat bebannya.
Di Rumah Sakit Guntur, tubuhnya terbujur kaku. Seragam dinasnya masih menyisakan bekas debu lapangan dan peluh perjuangan. Di dompetnya, ada foto istri dan anaknya. Di ponselnya, ada pesan belum terkirim: "Nanti pulang beli jajanan, ya."
Namun ia tak sempat pulang.
Bripka Cecep bukan pahlawan nasional. la tak dikenal media sebelum hari ini. Tapi apa yang ia lakukan lebih dari cukup untuk membuat langit menangis.
la bukan siapa-siapa, tapi mati demi siapa saja.
Tak hanya Cecep. Ada Vania, bocah 8 tahun yang hanya ingin makan ayam goreng gratis, dan Dewi Jubaedah, nenek 61 tahun yang berharap bisa mencicipi nasi berkat dan bahagia sejenak. Kini mereka semua hanya tinggal nama. Tiga generasi anak kecil, ibu, dan seorang ayah pulang dalam satu malam yang seharusnya penuh tawa.
Kita sering mengira pesta adalah tentang panggung, dekorasi, dan foto Instagram.
Tags:
Komentar Pengguna
Recent Berita
.jpeg)
Cara Mudah Memahami Korespondensi Satu Satu d...
31 Jul 2025
Mengenal Generic Structure Short Message dala...
31 Jul 2025.jpeg)
Penggunaan Kata Kerja Modal untuk Menyatakan...
31 Jul 2025
Mengenal Kolintang Warisan Musik Tradisional...
31 Jul 2025.jpeg)
Peran Penting Perdagangan Internasional dalam...
31 Jul 2025
Peran Vital Jaringan Batang dalam Kehidupan T...
31 Jul 2025.png)
Pemanis Alami vs Sintetis: Mana yang Lebih Am...
31 Jul 2025.jpeg)
Struktur Daun dan Perannya dalam Produksi Ene...
31 Jul 2025
Keseimbangan tubuh dengan asupan mineral yang...
31 Jul 2025.jpeg)
Fungsi kornea iris retina dan bagian lain mat...
31 Jul 2025
Fungsi dan susunan tulang dalam sistem rangka...
31 Jul 2025
Mengenal aneka penyedap makanan dalam masakan...
31 Jul 2025.jpeg)
Perbedaan konduktivitas listrik pada logam se...
31 Jul 2025.jpeg)
Peran regulasi dalam menjaga ketertiban masya...
31 Jul 2025
Apa itu getaran dan bagaimana pengaruhnya ter...
31 Jul 2025
Pengertian dan contoh penggunaan katrol dalam...
31 Jul 2025
Fungsi tuas sebagai mesin sederhana dan cara...
31 Jul 2025.jpeg)
Mengenal xilem dan floem dalam sistem akar tu...
31 Jul 2025
Melalui Revisi KMA 890, Kemenag Mudahkan Guru...
30 Jul 2025