Bernapas dari Kulit? Begini Sistem Pernapasan Amfibi yang Perlu Kamu Tahu

Keboncinta.com- Pernapasan Amfibi memang sangatlah unik. Mereka dapat hidup di dua alam berbeda, yaitu darat dan air.
Kemampuan ini tak lepas dari sistem pernapasan spesial yang dimiliki amfibi, yang membuat mereka dapat beradaptasi dengan berbagai kondisi lingkungan.
Salah satu keistimewaan amfibi adalah kemampuan bernapas dari kulit. Kulit amfibi tipis dan dilengkapi dengan pembuluh kapiler kecil yang memungkinkan pertukaran gas terjadi langsung dari luar tubuh. Proses ini disebut respirasi kutaneus.
Agar dapat berfungsi dengan baik, kulit amfibi harus tetap lembap. Itu sebabnya amfibi sangat menyukai tempat yang basah atau berair.
Selain kulit, amfibi juga mempunyai paru-paru sebagai alat pernapasan tambahan. Berbeda dari manusia yang memiliki paru-paru kompleks, amfibi hanya mempunyai struktur paru-paru yang lebih sederhana. Saat berada di darat, paru-parulah yang digunakan untuk menghirup udara.
Amfibi juga memiliki sistem pernapasan lain yang tak kalah menarik, yaitu respirasi buccopharyngeal. Melalui lapisan dalam mulut dan tenggorokannya, amfibi dapat menyerap oksigen dari udara yang masuk, bahkan ketika berada di tempat yang lebih kering.
Baca Juga: Mimpi Pondok Pesantren Wirausaha Kebon Cinta: Seluruh Transaksi Beralih ke E-Money
Kombinasi tiga sistem pernapasan ini membuat amfibi dapat bertahan hidup di berbagai tempat dan kondisi, dari air hingga daratan yang relatif kering.
Namun, kemampuan luar biasa ini juga membuat amfibi rentan terhadap perubahan lingkungan. Polusi air dan udara, perburuan berlebihan, hingga hilangnya habitat alami dapat mengancam kelangsungan hidup amfibi.
Karena itu, memahami dan menjaga habitat amfibi sangatlah penting. Mereka bukan hanya makhluk dengan sistem pernapasan yang luar biasa, tetapi juga penyeimbang ekosistem yang perlu kita lindungi bersama.***
Tags:
pendidikanKomentar Pengguna
Recent Berita

SIAPA AKU INI
11 Jul 2025
Alhamdulillah! Tunjangan Guru PAI Non-ASN Nai...
10 Jul 2025
Direktorat Pesantren Kemenag: Penyaluran BOS...
10 Jul 2025
Sempat Singgung Wacana Haji Lewat Jalur Laut,...
10 Jul 2025
Sebanyak 330 Mahasiswa Perguruan Tinggi Islam...
10 Jul 2025
Lebih Baik Sedikit Amal dengan Kesadaran Ilah...
10 Jul 2025
Madrasah harus Mampu Kenali Hambatan Belajar...
10 Jul 2025
Aroma Surga dari Sang Buah Hati: Sebuah Anuge...
10 Jul 2025
Menggapai Kejujuran, Keikhlasan, Rezeki, dan...
10 Jul 2025
Beri Akses Pendidikan untuk Semua, Kemenag Da...
10 Jul 2025
Dosa Sulit Diampuni: Memaafkan Kesalahan Sesa...
10 Jul 2025
Cobaan: Ujian dan Kasih Sayang Allah
10 Jul 2025
Pentingnya Menjaga Kesucian Perempuan dalam B...
10 Jul 2025
Menteri Agama Ungkap Indonesia Bisa Menjadi P...
10 Jul 2025
Jangan Sampai Doa Marahmu Merusak Masa Depan...
10 Jul 2025
Mengapa Ada Kaya, Ada Miskin?
10 Jul 2025
Ketika Harta Datang dan Pergi: Sebuah Renunga...
10 Jul 2025
Begini Aturan Baru Pemberian Tunjangan Profes...
10 Jul 2025
Cara menonaktifkan fitur Quick Access pada Wi...
10 Jul 2025