Pendidikan
Ammar Hidayatullah

Mengungkap Keunikan Bulan sebagai Satelit Alami Bumi

Mengungkap Keunikan Bulan sebagai Satelit Alami Bumi

30 Juni 2025 | 14:56

Bulan adalah satu-satunya satelit alami yang mengorbit Bumi. Meskipun ukurannya jauh lebih kecil daripada Bumi, bulan memiliki pengaruh yang besar terhadap kehidupan kita.

Bulan tidak hanya menjadi obyek yang menarik untuk diamati, namun juga memiliki banyak fenomena menarik yang dapat dipelajari.

Bulan memiliki diameter sekitar 3.474 kilometer, hanya sekitar seperempat dari diameter Bumi. Meskipun terlihat begitu kecil di langit malam, bulan sebenarnya sangat besar dalam skala astronomis.

Bulan merupakan satelit terbesar kelima dalam Tata Surya, dan satu-satunya satelit alami dari planet Bumi.

Bulan terbentuk sekitar 4,5 miliar tahun yang lalu, akibat tabrakan besar antara Bumi dengan sebuah objek yang disebut Theia. Tabrakan tersebut menyebabkan pecahan material dari Bumi dan Theia membentuk cincin yang kemudian bergabung membentuk bulan.

Proses pembentukan bulan ini dikenal sebagai teori tabrakan besar, dan diakui oleh mayoritas ilmuwan sebagai penjelasan yang paling masuk akal.

Bulan memiliki permukaan yang terdiri dari dataran tinggi, dataran rendah, kawah, gunung, dan lembah. Bulan tidak memiliki atmosfer, sehingga tidak ada udara atau air di permukaannya.

Hal ini membuat suhu di permukaan bulan bervariasi secara ekstrem, dengan suhu terendah bisa mencapai -173 derajat Celsius saat malam hari, dan suhu tertinggi bisa mencapai 127 derajat Celsius saat siang hari.

Salah satu fenomena menarik yang terjadi di bulan adalah fase bulan. Fase bulan terjadi karena posisi relatif bulan, Bumi, dan Matahari. Ketika bulan berada di antara Bumi dan Matahari, kita melihat sisi yang gelap dari bulan dan ini disebut fase new moon.

Selanjutnya, ketika bulan bergerak ke arah samping matahari, kita dapat melihat lebih banyak sisi terang bulan, yang disebut sebagai waxing crescent, first quarter, waxing gibbous, hingga purnama. Setelah itu, bulan akan kembali ke posisi new moon.

Bulan juga memiliki pengaruh yang signifikan terhadap gejala alam di Bumi. Salah satunya adalah pasang surut air laut. Tarik gravitasi bulan terhadap Bumi menyebabkan air laut mengalami pasang surut setiap hari.

Ketika bulan berada di atas suatu wilayah, tarikan gravitasinya membuat air laut naik, yang disebut pasang. Sebaliknya, ketika bulan berada di sisi lain, air laut akan surut, yang disebut sebagai surut.

Fenomena pasang surut ini memiliki dampak besar terhadap kehidupan di pantai, baik bagi makhluk hidup maupun manusia.

Seiring perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, kita semakin bisa mempelajari bulan lebih detail. Misalnya, misi Apollo yang diluncurkan oleh NASA pada tahun 1960-an berhasil membawa astronot ke permukaan bulan untuk menjelajahi dan mengumpulkan sampel batuan.

Pengamatan langsung inilah yang memungkinkan ilmuwan untuk memahami lebih dalam tentang asal usul bulan dan proses-proses geologis yang terjadi di sana.

Selain itu, ada pula misi-misi pengorbit bulan yang diluncurkan oleh berbagai negara, seperti misi Chandrayaan-1 dari India, Chang'e dari China, dan Lunar Reconnaissance Orbiter dari Amerika Serikat.

Misi-misi ini membawa peralatan canggih untuk mengamati bulan dari jarak yang lebih dekat, seperti kamera visi termal, spektrometer, dan pengeboran untuk mengambil sampel tanah bulan.

Tags:
pendidikan

Komentar Pengguna