Detik-detik Menegangkan di Balik Proklamasi: Saat Bung Karno Tantang Nyawa dan Bung Hatta Dituduh Tak Revolusioner

Keboncinta.com – Sejarah mencatat bahwa kemerdekaan Indonesia tidak diperoleh dengan mudah. Di balik pembacaan teks Proklamasi pada 17 Agustus 1945, tersimpan kisah penuh tekanan, perbedaan pandangan, dan keberanian luar biasa dari para tokoh bangsa, terutama Ir. Soekarno dan Drs. Mohammad Hatta.
Momen paling menegangkan terjadi menjelang hari kemerdekaan. Setelah Jepang menyerah kepada Sekutu pada 14 Agustus 1945, muncul desakan dari kalangan pemuda agar Soekarno segera memproklamasikan kemerdekaan tanpa menunggu keputusan Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI), yang dianggap bentukan Jepang.
Tokoh seperti Sutan Sjahrir, Soebadio, dan Soebianto mendesak keras agar kemerdekaan diproklamasikan atas nama rakyat, bukan lewat PPKI.
Namun, Bung Karno menolak bertindak sendiri. Ia berpendapat bahwa deklarasi kemerdekaan harus melalui PPKI sebagai forum resmi, terlebih dirinya menjabat sebagai ketua. “Aku tidak bertindak sendiri. Hak itu adalah tugas PPKI yang aku menjadi ketuanya. Alangkah janggalnya di mata orang jika aku melewati PPKI yang kuketuai,” tegas Soekarno.
Sikap itu memicu kemarahan sejumlah pemuda. Bung Hatta bahkan dituduh tidak revolusioner karena berusaha menenangkan ketegangan dan tetap berpegang pada mekanisme yang disepakati. Bung Hatta memilih diam dan tetap pada pendiriannya, menjaga keseimbangan antara tekanan pemuda dan kehati-hatian politik.
Situasi memuncak pada malam 16 Agustus 1945, ketika rumah Bung Karno dikepung pemuda. Dalam suasana panas dan desakan keras, Bung Karno dengan tenang namun tegas berkata kepada salah satu pemuda, Wikana: “Ini leherku. Setelah aku ke pojok sana, dan sudahilah nyawaku malam ini juga, jangan menunggu sampai besok!”
Pernyataan dramatis itu mencerminkan tekad Bung Karno untuk tidak bertindak gegabah, meski nyawanya dipertaruhkan. Ia menolak dipaksa oleh emosi dan memilih cara yang sah, terukur, dan konstitusional.
Akhirnya, pada dini hari 17 Agustus 1945, setelah melalui perundingan alot, penyusunan teks proklamasi dilakukan di rumah Laksamana Maeda. Bung Hatta mendiktekan teks yang ditulis langsung oleh Bung Karno, dan atas saran Soekarni, hanya dua orang yang menandatangani teks itu: Soekarno dan Hatta, “atas nama Bangsa Indonesia”.
Pukul 10.00 WIB, teks Proklamasi dibacakan di halaman rumah Bung Karno di Jl. Pegangsaan Timur No. 56, Jakarta. Sang Saka Merah Putih dikibarkan dan lagu Indonesia Raya dikumandangkan menandai lahirnya Indonesia sebagai bangsa yang merdeka dan berdaulat.
Peristiwa-peristiwa menegangkan ini menjadi bukti bahwa kemerdekaan Indonesia lahir dari perjuangan, keberanian moral, dan kebesaran jiwa para tokoh bangsa dalam menghadapi tekanan dari dalam maupun luar.***
Sumber: Modul Wawasan kebangsaan dan Nilai Bela Negara
Tags:
Detik-detik Proklamasi Kemerdekaan Bung Karno Tantang Nyawa Bung Hatta Dituduh Tak Revolusioner Rengasdengklok dan Teks ProklamasiKomentar Pengguna
Recent Berita
.jpeg)
Cara Mudah Memahami Korespondensi Satu Satu d...
31 Jul 2025
Mengenal Generic Structure Short Message dala...
31 Jul 2025.jpeg)
Penggunaan Kata Kerja Modal untuk Menyatakan...
31 Jul 2025
Mengenal Kolintang Warisan Musik Tradisional...
31 Jul 2025.jpeg)
Peran Penting Perdagangan Internasional dalam...
31 Jul 2025
Peran Vital Jaringan Batang dalam Kehidupan T...
31 Jul 2025.png)
Pemanis Alami vs Sintetis: Mana yang Lebih Am...
31 Jul 2025.jpeg)
Struktur Daun dan Perannya dalam Produksi Ene...
31 Jul 2025
Keseimbangan tubuh dengan asupan mineral yang...
31 Jul 2025.jpeg)
Fungsi kornea iris retina dan bagian lain mat...
31 Jul 2025
Fungsi dan susunan tulang dalam sistem rangka...
31 Jul 2025
Mengenal aneka penyedap makanan dalam masakan...
31 Jul 2025.jpeg)
Perbedaan konduktivitas listrik pada logam se...
31 Jul 2025.jpeg)
Peran regulasi dalam menjaga ketertiban masya...
31 Jul 2025
Apa itu getaran dan bagaimana pengaruhnya ter...
31 Jul 2025
Pengertian dan contoh penggunaan katrol dalam...
31 Jul 2025
Fungsi tuas sebagai mesin sederhana dan cara...
31 Jul 2025.jpeg)
Mengenal xilem dan floem dalam sistem akar tu...
31 Jul 2025
Melalui Revisi KMA 890, Kemenag Mudahkan Guru...
30 Jul 2025