Korespondensi satu-satu merupakan metode korespondensi yang dilakukan antara satu pasangan unsur dari himpunan yang satu dengan pasangan unsur dari himpunan yang lain. Metode ini seringkali digunakan dalam matematika untuk menjelaskan hubungan antara dua himpunan data atau variabel.
Contoh soal korespondensi satu-satu seringkali muncul dalam pembelajaran matematika, terutama dalam topik seperti fungsi, relasi, atau pemetaan. Salah satu contoh soal yang umum adalah sebagai berikut:
Diketahui himpunan A = {1, 2, 3, 4} dan himpunan B = {a, b, c, d}. Terdapat korespondensi satu-satu antara elemen-elemen himpunan A dan B sebagai berikut:
1 -> a
2 -> b
3 -> c
4 -> d
Dari contoh soal di atas, dapat dilihat bahwa tiap elemen dari himpunan A memiliki pasangan yang sesuai di himpunan B. Hal ini menunjukkan adanya korespondensi satu-satu antara kedua himpunan tersebut.
Metode korespondensi satu-satu sangat penting dalam analisis data atau pemodelan matematika. Dengan adanya hubungan tertentu antara dua himpunan data, kita dapat memprediksi pola atau tren yang mungkin terjadi.
Selain itu, korespondensi satu-satu juga dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, ketika kita melakukan pemetaan antara nama-nama siswa dan nomor induk mereka, atau saat menghubungkan antara tanggal lahir dengan zodiak masing-masing.
Dalam matematika, korespondensi satu-satu juga sering digunakan dalam kasus fungsi. Fungsi adalah hubungan antara input (domain) dan output (range) yang memenuhi syarat bahwa setiap input memiliki satu dan hanya satu output. Dengan kata lain, fungsi adalah korespondensi satu-satu antara domain dan range.
Contoh soal tentang fungsi seringkali melibatkan pencarian nilai output berdasarkan input yang diberikan, atau sebaliknya. Sebagai contoh, diberikan fungsi f(x) = 2x + 3, jika x = 4 maka berapakah nilai f(x)? Jawabannya adalah 11, karena substitusi x = 4 ke dalam fungsi akan menghasilkan f(4) = 2(4) + 3 = 11.