Logo
  • Beranda
  • Berita
  • Pendidikan
  • Khazanah
  • Prestasi
  • Teknologi
  • Parenting
  • Beasiswa
  • Kategori
    • Khazanah
    • Sejarah
    • Beasiswa
    • Kesehatan
    • Berita
    • Pendidikan
    • Lifestyle
    • Teknologi
    • Prestasi
    • Parenting
    • Budaya
    • Internasional
    • Kebon Cinta
    • Info ASN
Pendidikan
Admin Kebon Cinta

Filsafat Pendidikan: Kenapa Manusia Harus Belajar dan Diajari?

Filsafat Pendidikan: Kenapa Manusia Harus Belajar dan Diajari?

29 Juni 2025 | 08:03 | 0 Pembaca

Di tengah rutinitas sekolah, pekerjaan guru, dan kewajiban siswa, sering kali kita lupa bertanya: mengapa sebenarnya manusia harus belajar dan diajari? Pertanyaan ini terdengar sederhana, tetapi sesungguhnya menyimpan kedalaman filosofis tentang hakikat manusia dan makna pendidikan itu sendiri.

Di Indonesia, banyak orang memandang sekolah sebagai sesuatu yang harus dilakukan karena alasan eksternal. Misalnya, karena pemerintah mewajibkan melalui Undang-Undang, karena ingin mendapat ijazah, karena ingin kerja, atau sekadar karena orang tua menyuruh agar “tidak malu” di hadapan tetangga.

Sementara itu, tak sedikit guru yang mengajar karena menganggapnya sekadar profesi atau ladang nafkah. Maka, kegiatan belajar-mengajar kerap terjebak menjadi rutinitas administratif yang kehilangan jiwa dan esensi dasarnya.

Baca juga: Keraton Pakungwati, Cikal Bakal Keraton-Keraton di Cirebon

Padahal, belajar bukan sekadar kewajiban legal atau formal, melainkan bagian paling mendasar dari hakikat manusia itu sendiri. Mengajar pun bukan hanya mentransfer pengetahuan, tetapi menyentuh inti dari misi kemanusiaan: memanusiakan manusia dan menjadikannya manusia seutuhnya.

Belajar: Aktivitas Dasar Manusia

Sejak bayi dilahirkan, manusia telah belajar. Bahkan sebelum bisa bicara, ia belajar mengenali suara, rasa, wajah, dan gerak. Ini menandakan bahwa belajar adalah aktivitas biologis sekaligus eksistensial, bukan produk budaya semata. Manusia diberi akal dan hati, dua potensi dasar yang menjadikannya makhluk pembelajar. Ia bertanya, merenung, mencari makna, dan menguji dunia sekitarnya.

Dalam karya filsuf Islam Ibn Thufail, Hayy bin Yaqzan, digambarkan tokoh manusia yang tumbuh tanpa manusia lain di sebuah pulau. Namun berbekal fitrah dan pengamatannya terhadap alam, ia mampu memahami realitas dan bahkan menyadari adanya Tuhan. Ini menunjukkan bahwa belajar bersumber dari dalam diri manusia, bukan sekadar dari tekanan sosial.

Namun tetap saja, belajar secara utuh tak bisa dilakukan sendirian. Manusia butuh manusia lain untuk membimbing, mengarahkan, membuka cakrawala berpikir, dan mendampingi proses bertumbuhnya kesadaran.

Mengajar: Memanusiakan manusia dan Membangun Peradaban

Mengajar bukan sekadar pekerjaan. Ia adalah tindakan yang membentuk masa depan umat manusia. Seorang guru bukan hanya penyampai materi, tapi pelaku sejarah.

Ia merawat potensi manusia lain, membantu mereka menemukan dirinya, dan menyemai nilai-nilai kebajikan yang akan menjadi bekal hidup berabad-abad ke depan.

Baca juga: Pembagian Wilayah Jajahan Melalui Perjanjian Tordesilas: Serasa Dunia Milik Berdua

Itulah kenapa Aristoteles menegaskan: Bahwa “pendidikan itu ibarat seperti menyalakan api, bukan mengisi bejana”. Pendidikan harus mampu membangkitkan potensi dasar dari manusia itu sendiri, pendidikan harus mampu menyadarkan manusia bahwa ia harus dan butuh untuk belajar, sehingga ia membentuk dan mendefinisikan dirinya sendiri.

Pendidikan bukan hanya menjejali manusia dengan pelajaran, namun tanpa menyentuh tanpa menyentuhkesadaran terdalam dalam dirinya, yaitukesadaran akan siapa dirinya, apa tujuannya, dan bagaimana ia seharusnya hidup sebagai manusia yang utuh.

Oleh karenanya mengajarvsejatinya adalah proses membangunkan manusia dari keterlenaan, dari sekadar hidup secara biologis menjadi hidup secara sadar, bernalar, dan bermakna.

Baca juga: Tanpa Wisuda, Tanpa Study Tour: Ini Alasan Pesantren Kebon Cinta Tidak Suka Seremoni

Ketika manusia hanya dijejali informasi, ia bisa menjadi pintar, tapi belum tentu bijak. Namun ketika ia disentuh kesadarannya, dibimbing hatinya, dan ditumbuhkan jiwanya, maka ia akan menjadi manusia yang merdeka dan utuh.

Itulah sebabnyafungsi guru dan pendidik tidak bisa hanya berhenti sebagai penyampai materi. Guru adalah pembimbing jiwa. Dalam bahasa Paulo Freire, pendidikan haruslah menjadi praktik pembebasan, bukan penindasan.

Guru bukan hanya memberikan jawaban, tetapi membangkitkan pertanyaan dalam diri murid; bukan hanya menunjukkan jalan, tetapi menyalakan semangat untuk mencari arah.

Baca juga: Pesantren Kok Namanya Kebon Cinta? Ini Cerita di Balik Nama yang Bikin Heran

Lebih dari itu, mengajar adalah aktivitas yang bersifat profetik. Sejarah para nabi selalu berkaitan dengan tugas mendidik, membimbing, dan menyampaikan hikmah.

Maka dalam makna yang paling dalam, mengajar adalah mengambil bagian dari warisan kenabian, yakni membangun peradaban manusia dengan ilmu, kebijaksanaan, dan kasih sayang.

Mengapa Belajar dan Mengajar Tak Bisa Ditinggalkan?

Karena keduanya bukan sekadar pilihan, tapi kebutuhan ontologis manusia.

  • ← Sebelumnya
  • 1
  • 2
  • Selanjutnya →
Tags:
pendidikan
Bagikan:
WhatsApp Twitter Facebook

Komentar Pengguna

Recent Berita
SIAPA AKU INI
SIAPA AKU INI
11 Jul 2025
Alhamdulillah! Tunjangan Guru PAI Non-ASN Naik Rp 500 Ribu, Pencairan Dirapel dari Bulan Januari 2025
Alhamdulillah! Tunjangan Guru PAI Non-ASN Nai...
10 Jul 2025
Direktorat Pesantren Kemenag: Penyaluran BOS Pesantren 2025 Capai Rp196,8 Miliar hingga Triwulan Kedua
Direktorat Pesantren Kemenag: Penyaluran BOS...
10 Jul 2025
Sempat Singgung Wacana Haji Lewat Jalur Laut, Menag: Masih Tahap Pengkajian, Perlu Hitungan yang Matang
Sempat Singgung Wacana Haji Lewat Jalur Laut,...
10 Jul 2025
Sebanyak 330 Mahasiswa Perguruan Tinggi Islam Ikuti Program KKN Nusantara Berbasis Ekoteologi di Yogyakarta
Sebanyak 330 Mahasiswa Perguruan Tinggi Islam...
10 Jul 2025
Lebih Baik Sedikit Amal dengan Kesadaran Ilahi daripada Banyak Amal dengan Kesombongan Diri
Lebih Baik Sedikit Amal dengan Kesadaran Ilah...
10 Jul 2025
Madrasah harus Mampu Kenali Hambatan Belajar Siswa, GTK Madrasah Diminta Terapkan Konsep Pembelajaran Diferensiatif
Madrasah harus Mampu Kenali Hambatan Belajar...
10 Jul 2025
Aroma Surga dari Sang Buah Hati: Sebuah Anugerah Tak Ternilai
Aroma Surga dari Sang Buah Hati: Sebuah Anuge...
10 Jul 2025
Menggapai Kejujuran, Keikhlasan, Rezeki, dan Keselamatan Melalui Wirid
Menggapai Kejujuran, Keikhlasan, Rezeki, dan...
10 Jul 2025
Beri Akses Pendidikan untuk Semua, Kemenag Data Siswa Madrasah yang Punya Kesulitan Fungsional Disabilitas
Beri Akses Pendidikan untuk Semua, Kemenag Da...
10 Jul 2025
Dosa Sulit Diampuni: Memaafkan Kesalahan Sesama Muslim
Dosa Sulit Diampuni: Memaafkan Kesalahan Sesa...
10 Jul 2025
Cobaan: Ujian dan Kasih Sayang Allah
Cobaan: Ujian dan Kasih Sayang Allah
10 Jul 2025
Pentingnya Menjaga Kesucian Perempuan dalam Berpakaian: Sebuah Renungan dari Kalam Habib Umar bin Hafidz
Pentingnya Menjaga Kesucian Perempuan dalam B...
10 Jul 2025
Menteri Agama Ungkap Indonesia Bisa Menjadi Pusat Peradaban Islam Modern
Menteri Agama Ungkap Indonesia Bisa Menjadi P...
10 Jul 2025
Jangan Sampai Doa Marahmu Merusak Masa Depan Anak
Jangan Sampai Doa Marahmu Merusak Masa Depan...
10 Jul 2025
Mengapa Ada Kaya, Ada Miskin?
Mengapa Ada Kaya, Ada Miskin?
10 Jul 2025
Ketika Harta Datang dan Pergi: Sebuah Renungan
Ketika Harta Datang dan Pergi: Sebuah Renunga...
10 Jul 2025
Begini Aturan Baru Pemberian Tunjangan Profesi untuk Guru Madrasah Non-ASN
Begini Aturan Baru Pemberian Tunjangan Profes...
10 Jul 2025
Cara menonaktifkan fitur Quick Access pada Windows 10
Cara menonaktifkan fitur Quick Access pada Wi...
10 Jul 2025
Pesantren Kok Namanya Kebon Cinta? Ini Cerita di Balik Nama yang Bikin Heran
Pesantren Kok Namanya Kebon Cinta? Ini Cerita...
09 Jul 2025

KebonCintaNet

Menjadi Pelopor Pesantren Wirausaha yang Mendidik Santri Berakhlak Mulia, Mandiri Secara Ekonomi, dan Siap Berkarya untuk Bangsa

  • Jl. Urip Sumoharjo No.18, Ciwaringin, Kec. Ciwaringin, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat Kode Pos 45167
  • 087724345243
  • pondokkeboncinta@gmail.com
Kategori Populer
  • Khazanah
  • Sejarah
  • Beasiswa
  • Kesehatan
  • Berita
  • Pendidikan
  • Lifestyle
  • Teknologi
  • Prestasi
  • Parenting
  • Budaya
  • Internasional
  • Kebon Cinta
  • Info ASN
Kategori Lainnya
  • Khazanah
  • Sejarah
  • Beasiswa
  • Kesehatan
  • Berita
  • Pendidikan
  • Lifestyle
  • Teknologi
  • Prestasi
  • Parenting
  • Budaya
  • Internasional
  • Kebon Cinta
  • Info ASN

© 2025 All rights reserved. Developed by Pondok Kebon Cinta

Terms Privacy Contact