Kisah Abu Lahab Diringankan Siksanya Karena Kelahiran Nabi Muhammad SAW

keboncinta.com --- Kelahiran Nabi Muhammad SAW merupakan peristiwa penuh cahaya yang membawa rahmat bagi seluruh alam. Allah SWT berfirman:

وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلَّا رَحْمَةً لِّلْعَالَمِينَ – ١٠٧
“Dan tidaklah Kami mengutus engkau (Muhammad), melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi seluruh alam.” (QS. Al-Anbiya: 107).

Bahkan, dalam catatan sejarah Islam, Abu Lahab—tokoh kafir Quraisy yang terkenal memusuhi Nabi SAW—diketahui mendapat keringanan siksa di alam kubur setiap hari Senin karena ia bergembira saat mendengar kabar kelahiran Rasulullah SAW.

Siapa Abu Lahab?

Nama asli Abu Lahab adalah Abdul Uzza bin Abdul Muthalib, paman Nabi Muhammad SAW. Meskipun memiliki hubungan darah dekat, Abu Lahab menjadi salah satu penentang dakwah Islam yang paling keras.

Sikap permusuhannya begitu besar hingga Allah SWT menurunkan Surah Al-Lahab (Al-Masad) yang secara khusus menegaskan kebinasaan dirinya dan istrinya:

تَبَّتْ يَدَا أَبِي لَهَبٍ وَتَبَّ – ١
“Binasalah kedua tangan Abu Lahab, dan sesungguhnya dia akan binasa.” (QS. Al-Lahab: 1).

Kisah Abu Lahab Bergembira atas Kelahiran Nabi SAW

Dalam riwayat Shahih al-Bukhari, diceritakan bahwa ketika Nabi SAW lahir, budak perempuan Abu Lahab bernama Tsuwaibah Al-Aslamiyah membawa kabar gembira tersebut. Mendengar berita itu, Abu Lahab merasa senang lalu memerdekakan Tsuwaibah sebagai ungkapan rasa syukurnya.

Diriwayatkan dari Al-Abbas RA:

"Aku bermimpi melihat Abu Lahab setelah kematiannya dalam keadaan buruk. Aku bertanya, 'Bagaimana keadaanmu?' Ia menjawab, 'Aku berada dalam siksa. Namun setiap hari Senin siksaku diringankan karena pada hari itu aku bergembira dengan kelahiran Muhammad SAW dan aku memerdekakan Tsuwaibah.'"
(HR. Bukhari).

Tsuwaibah sendiri sempat menyusui Nabi SAW sebelum beliau disusui oleh Halimah Sa’diyah.

Pandangan Ulama tentang Keringanan Siksa Abu Lahab

Beberapa ulama memberikan penjelasan mengenai fenomena ini:

• Ibnu Hajar Al-Asqalani menukil pendapat Imam Al-Baihaqi: meskipun orang kafir tidak akan selamat dari neraka, mereka bisa saja mendapatkan keringanan dari siksa tertentu berkat amal kebaikan yang mereka lakukan selain kekufuran.

• Imam Al-Qurthubi menjelaskan bahwa keringanan ini khusus diberikan kepada Abu Lahab karena ada nash yang jelas tentang dirinya.

Hikmah Bagi Umat Islam

Jika seorang kafir seperti Abu Lahab mendapat keringanan siksa karena kegembiraannya menyambut kelahiran Nabi Muhammad SAW, tentu umat Islam yang beriman dan bertauhid lebih layak untuk mendapatkan pahala berlipat ganda jika menunjukkan rasa cinta dan syukur atas kelahiran Rasulullah SAW.

Rasulullah SAW sendiri menegaskan keutamaan hari Senin, sebagaimana sabdanya:

ذَاكَ يَوْمٌ وُلِدْتُ فِيهِ، وَيَوْمٌ بُعِثْتُ أَوْ أُنْزِلَ عَلَيَّ فِيهِ
“Itulah hari aku dilahirkan, dan hari aku diutus atau diturunkan wahyu kepadaku.”
(HR. Muslim).

Kesimpulan

Kisah Abu Lahab yang diringankan siksanya setiap hari Senin karena bergembira dengan kelahiran Nabi Muhammad SAW menjadi bukti betapa agungnya peristiwa maulid Nabi.

Hal ini menjadi motivasi bagi kaum Muslimin untuk lebih mencintai Rasulullah SAW, merayakan maulid dengan penuh syukur, serta meneladani akhlak beliau dalam kehidupan sehari-hari.