Khazanah
M. Fadhli Dzil Ikram

Mengapa Sound Horeg Diharamkan? Ini 3 Pertimbangan Hukum Islam

Mengapa Sound Horeg Diharamkan? Ini 3 Pertimbangan Hukum Islam

05 September 2025 | 00:04

Fenomena sound horeg semakin populer di berbagai acara. Bagaimana hukum Islam tentang sound horeg? Simak 3 alasan ulama mengharamkan sound horeg lengkap dengan dalilnya.


Fenomena Sound Horeg dalam Masyarakat

keboncinta.com --- Beberapa tahun terakhir, sound horeg menjadi fenomena yang banyak dibicarakan di masyarakat Indonesia. Suara dentuman bass yang keras dan musik menggelegar ini sering digunakan dalam acara hajatan, pesta, hingga tradisi tahunan.

Sebagian orang menganggap sound horeg sebagai hiburan, namun sebagian lainnya merasa terganggu baik secara fisik maupun psikis. Bagaimana pandangan Islam mengenai penggunaan sound horeg?

Isu ini dibahas dalam Forum Bahtsul Masail (FBM) Satu Muharram yang diadakan oleh Pondok Pesantren Besuk, Pasuruan, pada 27 Juni. Dalam forum ini hadir KH. Muchib Aman Aly sebagai mushohhih yang memberikan arahan dalam pengambilan keputusan.

Berikut adalah 3 pertimbangan hukum Islam yang menjadi dasar keharaman sound horeg, lengkap dengan dalilnya.


1. Mengganggu Kenyamanan Orang Lain

Islam mengajarkan untuk menghormati hak orang lain, termasuk hak mendapatkan ketenangan. Sound horeg dengan volume keras berpotensi mengganggu banyak orang, khususnya tetangga dan masyarakat sekitar.

Mengganggu hak orang lain termasuk perbuatan yang dilarang dalam Islam. Bahkan, Syaikh Musa bin Zain mengharamkan permainan bola di jalan ketika suara teriakan pemainnya mengganggu orang yang sedang istirahat.

Beliau mengatakan:

ู‚ูŽุงู„ูŽ ู…ููˆุณูŽู‰ ุจู’ู†ู ุงู„ุฒู‘ูŽูŠู’ู†ู: ูˆูŽุญูŽูŠู’ุซู ุถูŽูŠู‘ูŽู‚ูŽ ุงู„ู„ู‘ูŽุงุนูุจููˆู†ูŽ ุจูุงู„ู’ูƒูุฑูŽุฉู ูˆูŽุบูŽูŠู’ุฑูู‡ูŽุง ุงู„ุทู‘ูŽุฑููŠู‚ูŽ ุนูŽู„ูŽู‰ ุงู„ู’ู…ูŽุงุฑู‘ูŽุฉูุŒ ุฃูŽูˆู’ ุญูŽุตูŽู„ูŽ ุนูŽู„ูŽู‰ ุงู„ู†ู‘ูŽุงุณู ุฃูŽุฐู‹ู‰ ุจูููุนู’ู„ูู‡ูู…ู’ ุฃูŽูˆู’ ุตููŠูŽุงุญูู‡ูู…ู’ ูŠูŽู…ู’ู†ูŽุนูู‡ูู…ู’ ุณููƒููˆู†ูŽู‡ูู…ู’ ุจูู†ูŽูˆู’ู…ู ูˆูŽู†ูŽุญู’ูˆูู‡ูุŒ ุฃูŽูˆู’ ุฌูู„ููˆุณู ุงู„ู†ู‘ูŽุงุณู ุจูุฃูŽูู’ู†ููŠูŽุชูู‡ูู…ู’: ู„ูŽุฒูู…ูŽ ุฃูŽูˆู’ู„ููŠูŽุงุกูŽู‡ูู…ู’ ูˆูŽุณูŽุงุฏูŽุชูŽู‡ูู…ู’ – ุจูŽู„ู’ ูƒูู„ู‘ูŽ ู…ูŽู†ู’ ู‚ูŽุฏูŽุฑูŽ – ุฒูŽุฌู’ุฑูŽู‡ูู…ู’ ูˆูŽู…ูŽู†ู’ุนูŽู‡ูู…ู’ุŒ ูˆูŽู…ูŽู†ู’ ุงู…ู’ุชูŽู†ูŽุนูŽ ุนูุฒู‘ูุฑูŽ

Artinya:
"Jika orang yang bermain bola atau sejenisnya menyempitkan jalan bagi pengguna jalan, atau menimbulkan gangguan bagi masyarakat karena perbuatan atau teriakan mereka sehingga menghalangi ketenangan seperti waktu tidur, maka wajib bagi para wali, pemimpin, bahkan setiap orang yang mampu, untuk menegur dan melarang mereka. Siapa yang menolak, maka harus dihukum ta'zir." (Abdullah Baqusyair al-Hadhrami, Qalaสพidul Jaraสพid wa Faraสพidul Fawaสพid, juz II, hal. 356)

Jika permainan bola yang hanya mengganggu dengan suara teriakan saja dihukumi haram, maka sound horeg dengan suara jauh lebih keras tentu lebih utama untuk dilarang.


2. Identik dengan Simbol Kefasikan (Syi’arul Fussaq)

Meskipun sound horeg tidak selalu mengganggu dalam setiap kesempatan, ulama tetap memandangnya haram karena menjadi simbol yang lekat dengan perbuatan fasik. Biasanya sound horeg digunakan dalam konser bebas, hiburan yang identik dengan minuman keras, joget bebas, dan perilaku maksiat.

Dalam kaidah syariah, menggunakan simbol-simbol kefasikan hukumnya haram. Imam Ibnu Hajar al-Haitami menjelaskan:

ูˆูŽูŠูŽุญู’ุฑูู…ู ุงุณู’ุชูุนู’ู…ูŽุงู„ู ุขู„ูŽุฉู ู…ูู†ู’ ุดูุนูŽุงุฑู ุงู„ุดู‘ูŽุฑูŽุจูŽุฉู ูƒูŽุทูู†ู’ุจููˆุฑู)... (ูˆูŽุงุณู’ุชูู…ูŽุงุนูู‡ูŽุง)ุ› ู„ูุฃูŽู†ู‘ูŽ ุงู„ู„ู‘ูŽุฐู‘ูŽุฉูŽ ุงู„ู’ุญูŽุงุตูู„ูŽุฉูŽ ู…ูู†ู’ู‡ูŽุง ุชูŽุฏู’ุนููˆ ุฅูู„ูŽู‰ ููŽุณูŽุงุฏู ูƒูŽุดูุฑู’ุจู ุงู„ู’ุฎูŽู…ู’ุฑูุŒ ู„ูŽุง ุณููŠู‘ูŽู…ูŽุง ู…ูŽู†ู’ ู‚ูŽุฑูุจูŽ ุนูŽู‡ู’ุฏูู‡ู ุจูู‡ูŽุงุ› ูˆูŽู„ูุฃูŽู†ู‘ูŽู‡ูŽุง ุดูุนูŽุงุฑู ุงู„ู’ููุณู‘ูŽุงู‚ูุŒ ูˆูŽุงู„ุชู‘ูŽุดูŽุจู‘ูู‡ู ุจูู‡ูู…ู’ ุญูŽุฑูŽุงู…ูŒ

Artinya:
"Haram hukumnya menggunakan alat musik yang menjadi simbol pesta mabuk seperti แนญunbur (alat petik)... dan juga mendengarkannya; karena kenikmatan yang ditimbulkan darinya dapat mengarah pada kerusakan seperti halnya minum khamr, terlebih bagi mereka yang baru saja meninggalkan kemaksiatan; juga karena alat itu merupakan simbol orang-orang fasik, dan menyerupai mereka adalah haram." (Ibnu Hajar al-Haitami, Tuhfatul Muhtaj fi Syarhil Minhaj, juz X, hal. 219)

Dengan demikian, sound horeg termasuk dalam kategori simbol kefasikan sehingga penggunaannya tidak diperbolehkan.


3. Memicu Kemaksiatan dan Fitnah

Pertimbangan ketiga adalah sound horeg dapat memicu terjadinya kemaksiatan, baik secara langsung maupun tidak langsung. Dalam Islam, segala sesuatu yang berpotensi mengantarkan kepada maksiat juga dihukumi maksiat.

Imam al-Ghazali menjelaskan:

ูˆูŽุชูŽุญู’ุตููŠู„ู ู…ูŽุธูู†ู‘ูŽุฉู ุงู„ู’ู…ูŽุนู’ุตููŠูŽุฉู ู…ูŽุนู’ุตููŠูŽุฉูŒุŒ ูˆูŽู†ูŽุนู’ู†ููŠ ุจูุงู„ู’ู…ูŽุธูู†ู‘ูŽุฉู ู…ูŽุง ูŠูŽุชูŽุนูŽุฑู‘ูŽุถู ุงู„ู’ุฅูู†ู’ุณูŽุงู†ู ุจูู‡ู ู„ููˆูู‚ููˆุนู ุงู„ู’ู…ูŽุนู’ุตููŠูŽุฉู

Artinya:
"Menempuh hal yang berpotensi menyebabkan maksiat adalah suatu kemaksiatan.

Tags:
pendidikan

Komentar Pengguna