Khazanah
Admin Kebon Cinta

Filsafat: Mbahnya Ilmu

Filsafat: Mbahnya Ilmu

29 Juni 2025 | 07:49

Keboncinta.com-Banyak orang yang masih alergi dengan filsafat, karena cenderung dianggap ilmu sesat, ilmu rumit, ilmu tak guna, bahkan ada yang sampai mengharamkan, karena “biang kerok” kefasikan sehingga mempelajarinya dianggap nggak bikin barokah. Tapi, sederhananya, ilmu filsafat itu apa sih?


Yang pasti, filsafat disebut filsafat ya awal mulanya dari orang Yunani, meskipun sebagai basis berpikir, bisa jadi dari sebelum orang Yunani ia sudah ada. Tapi, kita ambil dari era Yunani saja dulu. Di zaman Yunani, orang yang dengan tegas menyebut dan memakai istilah filsafat adalah Pythagoras. Secara bahasa, konon dari kata philo yakni cinta, dan sophia artinya kebijaksanaan. Ketika ditanya apakah ia seorang yg bijaksana? Pythagoras dgn rendah hati menyebut dirinya sebagai “philosophos” yakni pencinta kebijaksanaan (lover of wisdom).


Orang Yunani sendiri mendefinisikan filsafat dengan cukup luas. Socrates mengibaratkan sebagai ilmu ‘kebidanan’, maieutikē, karena filsafat melahirkan pengetahuan dan kebenaran. Plato, menyebut filsafat sebagai “Pengetahuan yang berusaha untuk meraih kebenaran sejati. Filsafat adalah penyelidikan tentang sebab-sebab dan asas-asas yang radikal” Sementara Aristoteles menyebut filsafat sebagai “pengetahuan yang berupaya menyelidiki prinsip-prinsip dan sebab dari realitas yang ada. Filsafat berusaha mempelajari yang ada sebagai yang ada (being as being, dan yang ada sebagaimana adanya (being as much)” (Prof. Stefanus Supriyanto, Filsafat Ilmu: 24)


Lebih umumnya, filsafat ya sistem berpikir itu sendiri. Cuma dengan metode yang lebih radikal. Apa maksudnya radikal? Artinya mendalam, sampai ke akar. Rasional? Artinya, berdasarkan akal sehat dan dapat diterima nalar manusia. Dan ya harus logis, alias sesuai kaidah logika. Jadi secara landasan berpikir, filsafat itu lebih luas. Makanya dia punya sifat kebenaran: spekulatif, alias, “bener jare dewek, tapi tidak karepe dewek” kalau kata orang Cirebon.


Tapi akan lebih sistematis kalau kita bedah dari perspektif filsafat ilmunya.

Tags:

Komentar Pengguna