Keboncinta.com– Iman dalam diri manusia bukanlah sesuatu yang statis. Kadang menguat, namun seringkali melemah karena pengaruh hawa nafsu, godaan dunia, maupun kelalaian hati.
Dalam kondisi seperti itu, manusia sangat membutuhkan pengingat berupa nasihat agama, hadis Nabi, dan hikmah dari para ulama.
Para ulama sepakat bahwa pengingat adalah bagian penting dalam menjaga kestabilan iman.
Baca Juga: Doa Agar Anak Rajin Sholat Tanpa Disuruh, Lengkap dengan Cara Mengamalkannya
Rasulullah SAW sendiri menegaskan pentingnya saling menasihati dalam kebaikan, sebagaimana ditegaskan dalam Al-Qur’an surat Al-‘Ashr: “Dan saling menasihati dalam kebenaran dan saling menasihati dalam kesabaran.”
Pengingat ibarat alarm spiritual yang menuntun manusia untuk kembali ke jalan yang benar. Hati manusia itu lemah. Jika tidak sering diingatkan, iman bisa menurun. Karena itu kita perlu majelis ilmu, mendengarkan ceramah, atau membaca kitab para ulama.
Selain nasihat, hadis Nabi juga berfungsi sebagai penguat iman. Misalnya hadis yang menyebut bahwa iman bisa bertambah dan berkurang. Hal ini menunjukkan pentingnya usaha menjaga iman melalui amal saleh, doa, dan nasihat yang terus-menerus.
Baca Juga: 11 Dosa Besar yang Tidak Diampuni Allah Jika Tidak Taubat, Wajib Dijauhi Umat Islam
Di tengah kehidupan modern yang penuh distraksi, peran pengingat semakin vital. Media sosial, berita, dan hiburan kerap melalaikan hati. Namun, dengan adanya konten dakwah, kajian online, maupun komunitas keagamaan, manusia dapat kembali menemukan pegangan iman.
Pengingat bukan sekadar kritik, tetapi bentuk kasih sayang antar sesama muslim. Dengan saling menasihati, iman dapat terjaga dan hati senantiasa dekat kepada Allah SWT.***