Perjanjian Saragosa: Ketika Dua Penjelajah Nyasar dan Tak Sengaja Bertemu
Keboncinta.com-Setelah dunia “dibagi dua” lewat Perjanjian Tordesillas pada 1494, Spanyol dan Portugis merasa mereka sudah mengatur semuanya.
Spanyol ke barat, Portugis ke timur. Dunia seolah hanya dua sisi peta. Tapi ternyata, dunia tidak sesederhana itu dan yang lebih mengejutkan lagi: dunia ternyata… bulat.
Dalam Api Sejarah jilid 1, sejarawan Mansur Suryanegara menjelaskan bahwa hingga abad ke-16, banyak orang Eropa belum memahami bahwa bumi itu bulat.
Gereja mengajarkan bahwa bumi datar, seperti meja, dan menjadi pusat semesta. Padahal, jauh sebelumnya, para ilmuwan Muslim telah menjelaskan bumi itu bulat, bahkan mengukurnya dengan cukup akurat. Tapi siapa yang mau mendengar suara dari Timur?
Baca juga: Pembagian Wilayah Jajahan Melalui Perjanjian Tordesilas: Serasa Dunia Milik Berdua
Dua Jalur yang Bertabrakan
Setelah pembagian dunia lewat garis imajiner di Samudra Atlantik, rute keduanya tampak jelas:
Spanyol: Menjelajah ke arah barat, melintasi Samudra Atlantik, menemukan benua Amerika, lalu melanjutkan ekspedisi ke arah Pasifik. Ekspedisi Ferdinand Magellan bahkan sampai ke wilayah Filipina.
Portugis: Melalui jalur timur, menyusuri pesisir Afrika, melewati Tanjung Harapan, masuk ke Samudra Hindia, sampai ke India, Malaka, dan akhirnya Maluku, wilayah kaya rempah-rempah.
Baca juga: Keraton Pakungwati, Cikal Bakal Keraton-Keraton di Cirebon
Keduanya berlayar sesuai “jalan masing-masing”. Tapi satu hal yang tidak mereka sangka: karena bumi itu bulat, ujung dari jalur barat dan timur bisa bertemu. Dan itulah yang terjadi di Kepulauan Maluku dan sekitarnya.
Ekspedisi Spanyol yang dipimpin Magellan datang dari arah barat, tiba di wilayah yang menurut Portugis adalah “miliknya” berdasarkan jalur timur. Portugis tentu saja terkejut dan marah. Mereka menganggap Spanyol melanggar Perjanjian Tordesillas. Spanyol, di sisi lain, merasa masih sesuai jalur.
Kejadian ini menunjukkan bahwa garis pembagian dalam Perjanjian Tordesillas tidak cukup untuk membagi dunia. Bentrok nyaris terjadi. Untuk kedua kalinya, mereka harus kembali duduk bersama dan menghadap otoritas gereja.
Baca juga: Cirebon, Sumber Peradaban Islam Jawa Barat
Perjanjian Saragosa 1529: Revisi Pembagian Dunia
Maka pada tahun 1529, dibuatlah Perjanjian Saragosa antara Spanyol dan Portugis. Isi pokoknya:
Ditetapkan garis demarkasi baru di sisi timur, yaitu 17 derajat bujur timur dari Kepulauan Maluku.
Spanyol mengakui Maluku sebagai wilayah Portugis, dan sebagai gantinya, Portugis memberikan kompensasi 350.000 dukat emas kepada Spanyol.
Spanyol kemudian memusatkan pengaruhnya di wilayah Filipina, yang hingga kini masih menyimpan jejak budaya Spanyol. Salah satunya adalah nama “Filipina” itu sendiri, yang diambil dari nama Raja Spanyol saat itu, yaitu Raja Philip II (Felipe II).
Dari pertemuan tak sengaja di Timur itu, akhirnya orang-orang Spanyol menyadari sesuatu yang sebelumnya dianggap bid’ah oleh gereja: dunia ini benar-benar bulat. Mereka bisa sampai ke timur padahal mulainya dari barat.***
Tags:
pendidikanKomentar Pengguna
Recent Berita

MATA YANG INGIN MELIHAT WAJAH NABI MUHAMMAD...
11 Jul 2025
SIAPA AKU INI
11 Jul 2025
Alhamdulillah! Tunjangan Guru PAI Non-ASN Nai...
10 Jul 2025
Direktorat Pesantren Kemenag: Penyaluran BOS...
10 Jul 2025
Sempat Singgung Wacana Haji Lewat Jalur Laut,...
10 Jul 2025
Sebanyak 330 Mahasiswa Perguruan Tinggi Islam...
10 Jul 2025
Lebih Baik Sedikit Amal dengan Kesadaran Ilah...
10 Jul 2025
Madrasah harus Mampu Kenali Hambatan Belajar...
10 Jul 2025
Aroma Surga dari Sang Buah Hati: Sebuah Anuge...
10 Jul 2025
Menggapai Kejujuran, Keikhlasan, Rezeki, dan...
10 Jul 2025
Beri Akses Pendidikan untuk Semua, Kemenag Da...
10 Jul 2025
Dosa Sulit Diampuni: Memaafkan Kesalahan Sesa...
10 Jul 2025
Cobaan: Ujian dan Kasih Sayang Allah
10 Jul 2025
Pentingnya Menjaga Kesucian Perempuan dalam B...
10 Jul 2025
Menteri Agama Ungkap Indonesia Bisa Menjadi P...
10 Jul 2025
Jangan Sampai Doa Marahmu Merusak Masa Depan...
10 Jul 2025
Mengapa Ada Kaya, Ada Miskin?
10 Jul 2025
Ketika Harta Datang dan Pergi: Sebuah Renunga...
10 Jul 2025
Begini Aturan Baru Pemberian Tunjangan Profes...
10 Jul 2025