Parenting
Vini Dwi Jayati

Mengajarkan Anak Mengenal Perasaannya Sendiri

Mengajarkan Anak Mengenal Perasaannya Sendiri

27 Desember 2025 | 17:12

Keboncinta.com-- Setiap anak sering kali mengalami kesulitan dalam mengekspresikan perasaannya. Padahal, mengungkapkan perasaan bukanlah tanda kelemahan atau sikap berlebihan. Justru, mengenal dan menyampaikan perasaan merupakan bagian penting dalam perkembangan emosional anak. Oleh karena itu, anak perlu belajar mengenal emosinya sejak dini agar mampu menjelaskan apa yang sedang mereka rasakan.

Apa Itu Mengenal Perasaan?

Mengenal perasaan adalah kemampuan untuk menyadari dan memberi nama pada emosi yang dirasakan, seperti senang, sedih, marah, dan takut. Memahami perasaan berarti mengetahui penyebab emosi tersebut serta cara menyikapinya dengan tepat. Kemampuan ini sangat penting agar anak dapat mengelola emosinya secara sehat.

Mengenali Emosi vs Meluapkannya Secara Berlebihan

Mengenali emosi berarti menyadari perasaan yang muncul dan mengekspresikannya dengan kata-kata tanpa menyakiti diri sendiri maupun orang lain. Sebaliknya, meluapkan emosi secara berlebihan terjadi ketika perasaan diekspresikan tanpa kendali, seperti berteriak, menangis berlebihan, atau tantrum.

Emosi Dasar pada Anak

Beberapa emosi dasar yang perlu dikenalkan kepada anak, antara lain:

  • Senang, yaitu perasaan gembira dan bersemangat.
  • Sedih, yaitu perasaan kecewa atau kehilangan.
  • Marah, yaitu perasaan terganggu atau tidak dipahami.
  • Takut, yaitu perasaan cemas terhadap hal baru atau tidak dikenal.

Emosi-emosi tersebut penting dikenalkan agar anak mampu menjelaskan apa yang sedang mereka rasakan.

Mengapa Anak Perlu Mengenal Perasaannya Sejak Dini?

Mengenalkan perasaan sejak dini memiliki banyak manfaat, di antaranya:

  1. Membantu anak mengelola emosi dengan sehat
  2. Mencegah ledakan emosi dan perilaku agresif
  3. Membentuk kepercayaan diri dan empati
  4. Menjadi dasar kesehatan mental di masa depan

Peran Orang Tua dalam Mengajarkan Anak Mengenal Perasaan

Orang tua berperan sebagai contoh utama dalam mengekspresikan emosi. Misalnya, ketika seorang ibu menerima hadiah dari ayah, ibu dapat menunjukkan rasa senang dengan tersenyum dan mengucapkan terima kasih. Hal sederhana ini menjadi contoh nyata bagi anak dalam mengenali dan mengekspresikan perasaan.

Dengan melihat contoh tersebut, anak akan merasa memiliki ruang yang aman untuk bercerita. Ketika anak merasa sedih, ia pun akan lebih mampu menjelaskan alasan di balik perasaannya. Namun, penting bagi orang tua untuk tidak menghakimi atau meremehkan perasaan anak. Dengarkan terlebih dahulu apa yang dirasakan anak, lalu berikan masukan jika diperlukan.

Kesalahan yang Sering Terjadi

Beberapa kesalahan yang masih sering dilakukan orang tua, antara lain:

  1. Melarang anak menangis atau marah
  2. Membandingkan perasaan anak dengan orang lain
  3. Mengabaikan emosi anak karena dianggap sepele

Kesalahan-kesalahan tersebut dapat membuat anak memilih menutup diri atau diam ketika perasaannya sedang tidak baik-baik saja.

Mengenalkan dan mengajarkan anak untuk mengekspresikan perasaannya sejak dini merupakan hal yang sangat penting. Proses ini dapat dimulai dari lingkungan rumah, kemudian diperkuat melalui interaksi di lingkungan sekitar. Dengan demikian, anak diharapkan tumbuh menjadi pribadi yang sehat secara emosional dan mampu memahami dirinya sendiri.

Tags:
Ekspresi Diri Belajar Sejak Dini Parenting Anak Emosi Anak

Komentar Pengguna