Dari kecil kita selalu diajarkan bahwa pikiran merupakan pondasi dari diri kita. Namun kenyataannya tidak demikian. Michael A. Singer dalam buku The untethered soul mengungkapkan bahwa pikiran hanyalah suara yang ada di dalam kepala saja, sedangkan diri sejati adalah kesadaran yang mengamati pikiran kita.
Dan menariknya, penelitian neurosains juga mendukung pernyataan ini . Otak kita setiap saat memproduksi pikiran secara otomatis, bahkan disaat kita tidak mengharapkannya. Pikiran seperti radio yang selalu menyala, bukan pusat kendali mutlak diri .
Hal ini selaras dengan ajaran agama islam yang mengajarkan bahwa manusia memiliki akal , hati(qolb) dan ruh. Pikiran termasuk bagian dari akal ,sedangkan ruh merupakan diri kita yang sejati yang ditiupkan Allah swt kedalam raga kita . Ruh dan kesadaran kita jauh lebih tinggi dibandingkan dengan pikiran.
Di zaman yang penuh distraksi ini. Belajar menguasai pikiran tidak hanya sekedar melatih mental saja , tetapi juga kebutuhan ruhani. Kita tidak dapat mematikan pikiran, tapi kita bisa berdamai dengan pikiran serta mengarahkan nya . Dan berikut ini 7 cara menurut Singer yang apabila dipadukan dengan ajaran agama islam, akan menjadi panduan dalam kehidupan sehari-hari.
1. Menjadi pengamat pikiran, bukan korban pikiran.
Jangan langsung mempercayai apa yang muncul dalam pikiran, karena pikiran bisa salah dan juga bisa benar. Sebaliknya kita gunakan akal sehat dan hati nurani sebagai pembimbing.
2. Belajar melepaskan pikiran yang mengikat kita.
Selalu memikirkan masa lalu akan menyempitkan hati. Islam mengajarkan kita untuk bersabar dan tawakal.