Sejarah
Rahman Abdullah

Dinamika Politik dan Militer dalam Perang Dunia Pertama (1914–1918), Perang di Abad Modern yang Mengubah Tatanan Global

Dinamika Politik dan Militer dalam Perang Dunia Pertama (1914–1918), Perang di Abad Modern yang Mengubah Tatanan Global

15 Oktober 2025 | 18:49

Keboncinta.com-- Terjadinya Perang Dunia Pertama adalah salah satu peristiwa paling mengerikan dalam sejarah manusia. Konflik ini berlangsung dari 28 Juli 1914 hingga 11 November 1918 dan melibatkan banyak negara besar di dunia.

Akar permasalahannya tidak muncul secara tiba-tiba, melainkan terbentuk perlahan selama puluhan tahun. Ketegangan antara kekaisaran-kekaisaran besar Eropa meningkat akibat perebutan wilayah, perlombaan senjata, serta aliansi politik dan militer yang saling berhadapan.

Situasi tegang tersebut akhirnya meledak ketika Franz Ferdinand, pewaris takhta Austria-Hongaria, dibunuh oleh seorang nasionalis Serbia di Sarajevo. Peristiwa ini menjadi pemicu dari rangkaian deklarasi perang antarnegara yang tak dapat lagi dibendung.

Baca Juga: Pahlawan atau Pengkhianat? Jejak Sejarah Thomas Edward Lawrence, Sosok Agen Intelijen Inggris di Tanah Arab

Tidak butuh waktu lama, Eropa terbagi menjadi dua blok besar. Di satu sisi, Blok Sekutu yang dipimpin oleh Inggris, Prancis, dan Rusia, yang kemudian bergabung dengan Italia dan Amerika Serikat pada tahun-tahun berikutnya.

Kemudian, di sisi lain ada Blok Sentral yang terdiri dari Jerman, Austria-Hongaria, Kekaisaran Ottoman, dan Bulgaria. Masing-masing negara membawa pasukannya ke medan pertempuran, dan dunia pun terjerumus ke dalam perang global pertama dalam sejarah modern.

Perang Dunia Pertama ini sangat berbeda dengan konflik-konflik sebelumnya. Medan pertempuran utama terbentang dari Prancis hingga Belgia, membentuk Front Barat yang dipenuhi parit-parit panjang.

Baca Juga: Percikan dari Sarajevo: Awal Penyebab Terjadinya Tragedi Besar Perang Dunia Pertama

Di dalam parit inilah jutaan tentara hidup dalam ketakutan. Setiap hari mereka menghadapi hujan peluru, ledakan artileri berat, dan serangan gas beracun. Kemajuan teknologi militer justru membuat perang semakin mematikan.

Senapan mesin, tank, pesawat tempur, dan senjata kimia menjadi alat penghancur massal yang belum pernah ada sebelumnya. Pertempuran besar seperti Somme dan Verdun menjadi simbol kebuntuan dan kebrutalan perang, di mana ribuan nyawa melayang hanya untuk merebut beberapa meter tanah.

Sementara di Front Timur, wilayah Balkan, Timur Tengah, dan Afrika, pertempuran juga tidak kalah brutal. Pasukan dari berbagai penjuru dunia—termasuk koloni-koloni Eropa—dipaksa ikut berperang demi kepentingan negara induk.

Baca Juga: Antara Tiran dan Pahlawan, Mengenal Sosok Napoleon Bonaparte yang Miliki Pengaruh Besar dalam Sejarah Dunia

Perang ini benar-benar berskala global, tidak hanya melibatkan Eropa, tetapi juga wilayah Asia, Afrika, hingga Amerika.

Hingga akhirnya menjelang akhir tahun 1918, Blok Sentral mulai melemah. Jerman, yang menjadi kekuatan utama, mengalami keruntuhan ekonomi dan kelelahan perang. Rakyatnya menderita, tentara kehilangan semangat, dan revolusi pecah di berbagai kota besar.

Kemudian, Austria-Hongaria dan Kekaisaran Ottoman juga tak mampu bertahan lebih lama. Dalam keadaan terdesak, perwakilan Blok Sentral akhirnya menandatangani gencatan senjata pada 11 November 1918. 

Perang Dunia Pertama meninggalkan luka yang sangat dalam. Lebih dari 10 juta tentara tewas di medan perang, lebih dari 21 juta lainnya terluka, dan sekitar 7 juta warga sipil kehilangan nyawa akibat kelaparan, penyakit, serta kehancuran infrastruktur.

Baca Juga: Ingin Belajar Islam Moderat dan Keberagaman dari Indonesia, Dubes Suriah Temui Menag RI di Jakarta

Total korban jiwa diperkirakan mencapai lebih dari 17 juta orang. Selain korban perang, dunia juga dilanda wabah influenza pada tahun 1918 yang memperburuk penderitaan umat manusia.

Sebagai informasi, dampak perang tidak hanya dirasakan dalam bentuk korban jiwa. Empat kekaisaran besar yaitu Jerman, Rusia, Austria-Hongaria, dan Ottoman mengalami keruntuhan, peta politik dunia berubah, dan banyak negara baru muncul dari puing-puing kekuasaan lama.

Ketidakpuasan akibat Perjanjian Versailles, terutama dari pihak Jerman, meninggalkan bara permusuhan yang nantinya akan menyulut Perang Dunia Kedua.***

Tags:
Sejarah Internasional

Komentar Pengguna