Keboncinta.com– Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Kebon Cinta yang berlokasi di Jalan Urip Sumoharjo Nomor 22, Kecamatan Ciwaringin, Kabupaten Cirebon, menyiapkan program Makan Bergizi Gratis dengan menyalurkan 3.475 porsi makanan sehat bagi siswa dari berbagai jenjang pendidikan.
Program ini dipimpin oleh Kepala SPPG Kebon Cinta, Muhammad Komando Yudha, dengan dukungan tenaga profesional, yakni Ameida Siti Saadah (Ahli Akuntansi) dan Shaima Aulia (Ahli Gizi).
Kehadiran tim tersebut memastikan setiap porsi makanan bergizi tersalurkan secara transparan, tepat sasaran, dan sesuai standar kebutuhan gizi siswa.
Baca Juga: Belajar Kolaboratif di Sekolah: Manfaat dan Penerapannya
Tujuan utama program ini adalah meningkatkan kesehatan siswa, mendorong kesadaran pentingnya gizi seimbang, sekaligus membangun generasi Ciwaringin yang cerdas, sehat, dan berdaya saing.
Adapun sekolah-sekolah penerima program Makan Bergizi Gratis ini terdiri dari berbagai strata pendidikan, mulai dari SMA/MA, SMP/MTs, SD/MI, hingga TK/RA/PAUD/Kober, dengan total penerima manfaat sebanyak 3.475 siswa.
Daftar sekolah penerima manfaat antara lain:
Madrasah Aliyah Kebon Cinta (98 siswa)
SMP Pesantren Kebon Cinta (155 siswa)
SMPN 2 Gempol (117 siswa)
SMP PGRI Ciwaringin (86 siswa)
SDN 1 Ciwaringin (575 siswa)
MI Kebon Cinta (24 siswa)
SDN 2 Ciwaringin (158 siswa)
SDN 1 Cupang (285 siswa)
SDN 1 Babakan (477 siswa)
SDN 2 Babakan (155 siswa)
SDN 1 Budur (309 siswa)
SDN 1 Kualahar (259 siswa)
RA Pesantren Kebon Cinta, RA Al-Hikam, RA Nururrohmah, RA Annajah, RA Maarif NU, RA Yanbaul Quran, serta TK/PAUD di berbagai desa sekitar Ciwaringin dengan total ratusan siswa.
Program ini disambut antusias oleh para guru, orang tua, dan masyarakat. Mereka menilai inisiatif SPPG Kebon Cinta bukan hanya membantu pemenuhan kebutuhan nutrisi siswa, tetapi juga memperkuat kesadaran kolektif akan pentingnya gizi bagi tumbuh kembang anak.
SPPG Kebon Cinta menegaskan perannya sebagai motor penggerak kepedulian sosial dan kesehatan di lingkungan pendidikan, sekaligus menjadi contoh nyata bagi daerah lain dalam upaya mencetak generasi unggul melalui gizi seimbang.***