Orang yang paling banyak bicara belum tentu dia orang yang paling cerdas , tapi orang yang tau kapan waktunya diam, kapan mendengarkan dan kapan waktu yang tepat untuk berbicara dengan empati itu yang orang yang paling cerdas .
Nilai yang tertulis di raport, gelar yang tinggi tidak menentukan dia memiliki kecerdasan emosional ( EQ) . EQ dilihat dari cara berbicara, memilih kata dan merespon orang lain ketika sedang ngobrol ,serta menyesuaikan nada suara. Itu lebih penting dari pada IQ .
Dalam buku Emotional Intelligence yang ditulis oleh Daniel Goleman mengatakan bahwa lebih dari 85% kesuksesan seseorang karena dia memiliki kecerdasan emosional. Bukan karena memiliki kecerdasan intelektual. Pandai dalam memahami emosi serta mendengarkan orang lain lebih berpengaruh besar dari pada hanya pintar berdebat.
Berikut 7 gaya bicara yang mencerminkan kecerdasan emosional.
1. Berpikir sebelum menjawab
Ketika sedang emosi orang yang punya EQ tinggi tidak langsung menjawab, dia lebih memilih diam dulu untuk berfikir, itu bukan kekalahan, tapi itu tanda sia bisa mengendalikan diri.
2. Menggunakan kalimat yang maengandung perasaan, bukan tuduhan
Ketika kamu merasa tersakiti, jangan langsung bilang " kamu menyakiti saya " . Tapi cukup bilang " saya mera tersinggung dengan perkataan kamu barusan ". Ini untuk membuka ruang dialog.
3. Mengulang kalimat sebelum merespon
Contoh: Ketika kamu berbicara sama temen kamu kemudian teman kamu bilang " saya tersinggung dengan perkataan kamu ". Maka kamu mengulang perkataannya , dengan berkata " maaf kalau saya salah, tapi perkataan mana yang buat kamu tersinggung?. Ini tanda bahwa kamu mau mendengarkan bukan cuma ingin di dengar.
4. Turunkan tempo dan nada saat suasana sedang panas
Menyampaikan pendapat Ketika emosi sedang tinggi dengan cara yang baik, bicara dengan perlahan, tidak perlu buru - buru . Itu tanda kamu punya kecerdasan emosional.
5. Validasi dulu sebelum memberi masukan
Mengakui perasaan orang lain menjadikan mereka lebih terbuka untuk menerima masukan.
6.