Sejarah
Wahyu

Air Mata Fatimah Az-Zahra: Kisah Pilu Putri Rasulullah yang Menyentuh Hati

Air Mata Fatimah Az-Zahra: Kisah Pilu Putri Rasulullah yang Menyentuh Hati

05 Juli 2025 | 04:49

enam bulan setelah Rasulullah wafat, pada usia sekitar 29 tahun. Beberapa riwayat menyebutkan usianya saat itu antara 27 hingga 30 tahun, tapi yang paling umum dan banyak diterima adalah sekitar 29 tahun.

 

fatimah tidak pernah terlihat tersenyum lagi.

 

la selalu terduduk di sudut rumah... matanya kosong... air matanya seakan tidak habis.

 

> Ali mendekat, memeluk istrinya:

"Wahai Fathimah... bukankah ayahmu telah bersama Rabb-nya? Di tempat yang jauh lebih mulia..."

 

> Fathimah (berbisik lemah):

 

"Benar... Tapi hatiku ini, Ali...

 

Hatiku ini seperti kehilangan separuh jiwaku..."

 

Malam-malam dilalui dengan tangisan pelan. la sering menatap langit.

 

> Fathimah (menengadah):

 

"Wahai Ayah... engkau sudah bahagia di surga...

 

Lihatlah anakmu ini... aku rindu..."

 

Fatimah mulai sering sakit-sakitan. Tubuhnya melemah cepat.

 

la memanggil Ali dan berkata:

 

> Fathimah:

 

"Wahai Ali... bila aku wafat nanti, jangan izinkan orang-orang yang menyakitiku ikut mengiringiku...

 

Kuburkan aku di malam hari... dan tolong... jangan biarkan tubuhku terlihat oleh siapapun."

 

Ali menunduk. la menggenggam tangan Fatimah.

 

> Ali:

 

"Jangan bicara seperti itu, wahai istriku...

 

Kau masih akan melihat Hasan dan Husain tumbuh besar..."

 

Fatimah tersenyum pelan. Air matanya menetes.

 

> Fathimah:

"Aku akan menunggu di sisi ayahku, Ali...

 

Dan bila kau merindukanku... lihatlah Hasan dan Husain... karena mereka adalah sisa cintaku padamu

 

Di pagi itu, rumah kecil Sayyidah Fatimah begitu tenang. Tapi di dalamnya, ada gejolak pilu yang sedang memuncak. Tubuh Fatimah yang ringkih bersandar lemah di dinding, sementara Ali bin Abi Thalib duduk di sampingnya.

Tags:
Sejarah

Komentar Pengguna