Keboncinta.com-- Anak adalah peniru ulung. Mereka belajar lebih banyak dari apa yang mereka lihat, bukan dari apa yang mereka dengar. Namun, hal ini sering kali disalahpahami dalam cara mendidik anak. Orang tua atau guru lebih sering memberi nasihat agar anak rajin belajar, sopan, dan jujur, tetapi perilaku mereka sendiri justru sebaliknya.
Contohnya, ketika seorang ibu dan anak sedang berbelanja di swalayan, si anak melihat boneka dan ingin sekali membelinya. Sang ibu lalu berkata bahwa boneka itu tidak dijual, padahal sebenarnya dijual. Tanpa disadari, ibu telah memberikan contoh perilaku tidak jujur yang bisa ditiru oleh anak di kemudian hari.
Seorang anak akan meniru perilaku orang di sekitarnya. Ia belajar dari pengamatan dan kebiasaan sehari-hari yang dilihat di rumah, sekolah, maupun lingkungan tempat tinggal. Lingkungan keluarga adalah sekolah pertama bagi anak, di mana ayah dan ibu berperan sebagai guru utama. Anak akan memperhatikan bagaimana kedua orang tuanya berkomunikasi — apakah dengan tenang atau cenderung kasar.
Ketidakkonsistenan antara ucapan dan tindakan juga sering terjadi pada orang tua. Misalnya, ketika anak dilarang bermain HP terlalu lama karena dianggap berbahaya, namun orang tua justru sering menggunakan HP dalam waktu lama. Akibatnya, pesan yang disampaikan kehilangan makna, dan anak berpikir, “Ah, ibu atau bapak juga main HP.”
Ada tiga hal sederhana yang perlu dibiasakan kepada anak sejak dini: meminta maaf, mengucapkan terima kasih, dan berkata tolong. Jika anak terbiasa meminta maaf ketika berbuat salah, ia akan belajar bertanggung jawab atas tindakannya. Anak yang dibiasakan berterima kasih akan tumbuh menjadi pribadi yang menghargai orang lain. Dan ketika anak diajarkan berkata “tolong” saat meminta bantuan, ia belajar untuk bersikap sopan dan menghormati orang di sekitarnya. Kebiasaan sederhana ini akan membentuk karakter positif hingga mereka dewasa nanti.
Jika anak sering melihat contoh yang buruk, dampaknya bisa terbawa hingga ia tumbuh besar. Namun, ketika anak melihat dan mengalami contoh yang baik, perilaku positif itu akan tertanam kuat dalam dirinya.
Maka dari itu, mulai sekarang, perhatikan setiap tindakan kita sebagai orang tua dan pendidik. Anak akan belajar dari apa yang mereka lihat setiap hari bukan hanya dari apa yang mereka dengar.