๐" APAKAH KITA MENGANGKAT TANGAN SAAT BERDOA SETELAH ADZAN?

Oleh Ustadz Dr. Musyaffa Ad Dariny hafizhahullah
Bismillah, walhamdulillah, was shalatu wassalamu ala Rasulillah, wa ‘ala alihi wa shahbihi wamaw walah.
Berdoa setelah adzan ini bisa mencakup dua jenis doa:
1. Doa setelah adzan langsung, yaitu doa agar shalawat terlimpahkan kepada Nabi shallallahu alaihi wasallam, dan doa agar beliau mendapatkan Al-Wasilah yang berarti tempat istimewa di Surga, sebagaimana sabdanya:
ุฅูุฐูุง ุณูู ูุนูุชูู ู ุงููู ูุคูุฐููููุ ููููููููุง ู ูุซููู ู ูุง ููููููู ุซูู ูู ุตูููููุง ุนููููููุ ููุฅูููููู ู ููู ุตููููู ุนูููููู ุตูููุงุฉู ุตููููู ุงููู ุนููููููู ุจูููุง ุนูุดูุฑูุงุ ุซูู ูู ุณููููุง ุงูููู ูููู ุงููููุณููููุฉูุ ููุฅููููููุง ู ูููุฒูููุฉู ููู ุงููุฌููููุฉูุ ููุง ุชูููุจูุบูู ุฅููููุง ููุนูุจูุฏู ู ููู ุนูุจูุงุฏู ุงููููุ ููุฃูุฑูุฌูู ุฃููู ุฃูููููู ุฃูููุง ููููุ ููู ููู ุณูุฃููู ููู ุงููููุณููููุฉู ุญููููุชู ูููู ุงูุดููููุงุนูุฉู
“Jika kalian mendengar muadzin, maka ucapkanlah seperti ucapannya. Kemudian, bershalawatlah kepadaku, karena barangsiapa bershalawat kepadaku sekali, maka Allah akan bershalawat kepadanya 10 kali. Kemudian, mintalah kepada Allah Al-Wasilah untukku, karena itu adalah tempat di Surga yang tidak pantas diberikan kecuali kepada satu orang hamba Allah, dan aku berharap akulah orangnya, maka barangsiapa memintakan Al-Wasilah untukku, maka dia akan mendapatkan syafaatku”. [HR. Muslim 384].
2. Doa antara adzan dan iqamah, dan ini merupakan doa yang mustajab, sebagaimana sabda beliau:
ููุง ููุฑูุฏูู ุงูุฏููุนูุงุกู ุจููููู ุงููุฃูุฐูุงูู ููุงููุฅูููุงู ูุฉู
“Doa tidak ditolak, (bila dipanjatkan) antara adzan dan iqamat” [HR. Abu Dawud: 521, shahih].
Tentang masalah mengangkat tangan saat berdoa, ada kaidah yang sangat bagus, yang disebutkan oleh beberapa ulama, diantaranya Syeikh Al-Utsaimin -Rahimahullah-. Beliau membagi doa menjadi empat keadaan:
๐ฟ1: bila ada keterangan bahwa Nabi -shallallahu alaihi wasallam- “mengangkat tangan” saat berdoa, maka dianjurkan bagi kita untuk mengangkat tangan saat itu.
Contohnya: saat berdoa meminta hujan, berdoa di bukit Shafa dan Marwa ketika sa’i, berdoa saat wukuf di Arafah, berdoa setelah melempar jumrah kubra di hari 10, berdoa setelah melempar jumrah shughra dan wustha di hari 11, 12, dan 13, saat mendoakan mayit ketika berziarah, dll.
๐ฟ2: bila ada keterangan bahwa beliau “tidak mengangkat tangan” saat berdoa, maka sunnahnya tidak mengangkat tangan. Contohnya: berdoa saat khutbah jum’at.
๐ฟ3: bila yang tampak (zhahir) dari dalil, beliau “tidak mengangkat tangan” saat berdoa, maka kita juga tidak mengangkat tangan.
Contohnya: saat membaca doa istiftah dalam shalat, berdoa saat sujud, berdoa saat duduk diantara dua sujud, berdoa saat tasyahud akhir, ketika istighfar (memohon ampun) setelah salam, berdoa ketika akan masuk toilet, berdoa setelah keluar dari toilet, dll.
๐ฟ4: Selain tiga keadaan di atas, yaitu: bila tidak ada keterangan, baik tentang “mengangkat tangan” atau tentang “tidak mengangkat tangan”, maka sunnahnya mengangkat tangan, karena ini adalah hukum asal dalam berdoa. Ini juga termasuk dalam adab berdoa, dan termasuk sebab mustajabnya sebuah doa.
Contohnya: berdoa ketika selesai wudhu, berdoa ketika hujan turun, berdoa ketika sedang puasa, berdoa ketika sedang safar, dll. [Lihat: Majmu’ Fatawa Al-Ustaimin 13/263-264]
๐ธLalu bagaimana dengan doa setelah adzan?
Jika kita melihat dalil-dalil yang menjelaskan tentang dianjurkannya berdoa setelah adzan, maka kita akan dapati tidak adanya keterangan tentang “mengangkat tangan atau tidak”, sehingga itu termasuk dalam keadaan doa yang keempat, dan dianjurkan untuk mengangkat tangan.
Sayangnya, banyak orang saat berdoa setelah adzan tidak mengangkat tangan, bahkan bisa jadi mereka mengingkari orang yang mengangkat kedua tangannya saat berdoa setelah adzan, padahal secara kaidah itu masuk dalam jenis doa yang keempat. [Lihat: Majmu’ Fatawa Al-Ustaimin 13/266]
Keterangan yang senada dengan ini juga disampaikan oleh Syeikh Binbaz dalam Majmu’ Fatawanya [6/158], Syeikh Sulaiman Arruhaili.
Tags:
Komentar Pengguna
Recent Berita
.jpeg)
Cara Mudah Memahami Korespondensi Satu Satu d...
31 Jul 2025
Mengenal Generic Structure Short Message dala...
31 Jul 2025.jpeg)
Penggunaan Kata Kerja Modal untuk Menyatakan...
31 Jul 2025
Mengenal Kolintang Warisan Musik Tradisional...
31 Jul 2025.jpeg)
Peran Penting Perdagangan Internasional dalam...
31 Jul 2025
Peran Vital Jaringan Batang dalam Kehidupan T...
31 Jul 2025.png)
Pemanis Alami vs Sintetis: Mana yang Lebih Am...
31 Jul 2025.jpeg)
Struktur Daun dan Perannya dalam Produksi Ene...
31 Jul 2025
Keseimbangan tubuh dengan asupan mineral yang...
31 Jul 2025.jpeg)
Fungsi kornea iris retina dan bagian lain mat...
31 Jul 2025
Fungsi dan susunan tulang dalam sistem rangka...
31 Jul 2025
Mengenal aneka penyedap makanan dalam masakan...
31 Jul 2025.jpeg)
Perbedaan konduktivitas listrik pada logam se...
31 Jul 2025.jpeg)
Peran regulasi dalam menjaga ketertiban masya...
31 Jul 2025
Apa itu getaran dan bagaimana pengaruhnya ter...
31 Jul 2025
Pengertian dan contoh penggunaan katrol dalam...
31 Jul 2025
Fungsi tuas sebagai mesin sederhana dan cara...
31 Jul 2025.jpeg)
Mengenal xilem dan floem dalam sistem akar tu...
31 Jul 2025
Melalui Revisi KMA 890, Kemenag Mudahkan Guru...
30 Jul 2025