keboncinta.com --- Istilah anarkis sering muncul saat terjadi demonstrasi atau aksi massa. Banyak yang mengaitkannya dengan kekacauan, tetapi apa sebenarnya arti anarkis dan dari mana asal usul istilah anarki?
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata anarkis memiliki dua makna:
Penganjur atau penganut paham anarkisme.
Orang yang melakukan tindakan anarki.
Sementara itu, istilah anarkisme dalam KBBI diartikan sebagai ajaran atau paham yang menentang setiap kekuatan negara. Secara teori politik, anarkisme adalah pandangan yang tidak menyukai keberadaan pemerintahan dan undang-undang.
Lantas, bagaimana sejarah dan asal usul kata anarkisme? Berikut penjelasannya.
Istilah anarkisme berasal dari bahasa Yunani, yaitu anarki. Berdasarkan buku Ideologi-Politik dan Ketuhanan oleh Halimah dkk., kata ini terbentuk dari dua bagian:
"an" atau "a", yang berarti ketiadaan, tidak, atau kekurangan.
"archos", yang berarti peraturan, pemimpin, kepala, atau kekuasaan.
Jika digabungkan, istilah "anarchos" atau "anarchein" berarti tanpa pemerintahan. Inilah yang menjadi inti paham anarkisme: sebuah ideologi yang menolak pemerintahan dan otoritas negara.
Secara harfiah, arti anarkisme adalah tanpa aturan, tanpa pemimpin, dan tanpa tuan.
Meski awalnya hanya berarti “tanpa pemerintahan”, istilah anarkisme kini identik dengan kekacauan. Dalam buku ABC Anarkisme: Mengenal Tokoh dan Sejarah Anarkisme Dunia karya Andrea Gaviota, dijelaskan bahwa istilah ini memiliki konotasi negatif yang khas karena sering dikaitkan dengan:
Kehancuran tatanan sosial
Kekerasan dalam perubahan politik
Kekacauan tanpa hukum
Sejak abad ke-19, kata anarki sering digunakan dalam debat politik untuk mengejek ide-ide yang dianggap berbahaya atau merugikan. Contohnya:
Abad ke-17: Sir Robert Filmer, pembela monarki absolut, menyebut monarki terbatas sama dengan anarki.
Abad ke-18: Edmund Burke menilai anarki sebagai kemungkinan hasil konflik Amerika dan menganggap kebebasan sebagai solusinya.
Bahkan penyair Percy Bysshe Shelley (1792-1822) menggunakan kata anarki untuk menggambarkan kekerasan pemerintah. Namun, maknanya tetap bernuansa negatif, menggambarkan ketidakteraturan dan ketidakadilan.
Istilah anarkisme awalnya hanya bermakna tanpa pemerintahan, tetapi sejarah panjang dan penggunaannya dalam politik membuatnya memiliki konotasi negatif. Kini, kata anarki lebih sering dipahami sebagai kekacauan, kekerasan, dan ketidakteraturan.
Dengan memahami asal usul dan maknanya, kita bisa lebih bijak dalam menggunakan istilah ini, terutama dalam konteks politik dan sosial.