Siapa sangka permainan tradisional sederhana ini bisa dijadikan sebagai media pembelajaran di kelas? Permainan ular tangga yang biasanya hanya untuk hiburan ternyata bisa memberikan pengalaman belajar yang seru dan bermakna.
Permainan ini menggunakan papan angka dari 1 sampai 100. Pada papan tersebut terdapat gambar ular dan tangga. Jika pion berhenti di kepala ular, maka pion harus turun hingga ke ekor ular. Sebaliknya, jika berhenti di tangga, pion bisa langsung naik.
Lalu, bagaimana cara memanfaatkan permainan ini dalam kegiatan pembelajaran? Yuk, simak langkah-langkahnya!
Guru bisa menambahkan soal pada beberapa kotak di papan ular tangga. Soal bisa disesuaikan dengan materi pelajaran, mau setiap kotak ada soal atau hanya sebagian saja. Dengan begitu, siswa akan lebih tertantang saat bermain.
Jika pion berhenti di kotak yang berisi soal, siswa harus membacakan soal tersebut dengan lantang dan mencoba menjawabnya. Cara ini dapat menjadi penilaian apakah siswa benar-benar memahami materi yang telah disampaikan.
Sama seperti permainan aslinya, ular tangga hanya memiliki satu pemenang, yaitu pemain yang pertama kali berhasil sampai di kotak 100.
Menarik, bukan? Dengan metode ini, pembelajaran tidak akan membosankan. Belajar sambil bermain bisa memudahkan siswa memahami materi. Kegiatan ini juga bisa dilakukan secara berkelompok, sehingga siswa yang tidak bermain tetap bisa berperan untuk membantu menjawab pertanyaan.
Permainan ular tangga dapat digunakan untuk berbagai mata pelajaran. Jadi, untuk para pendidik, tidak ada salahnya mencoba media pembelajaran kreatif ini agar proses belajar mengajar menjadi lebih menyenangkan dan penuh makna.