Cobaan: Ujian dan Kasih Sayang Allah

Cobaan: Ujian dan Kasih Sayang Allah

10 Juli 2025 | 12:12

Kehidupan di dunia ini bagaikan ujian yang terus-menerus. Tanpa adanya cobaan, manusia cenderung menjadi sombong, lupa diri, dan melampaui batas. Allah SWT, dalam hikmah-Nya yang tak terhingga, menggunakan cobaan sebagai pengingat akan kelemahan dan ketergantungan kita kepada-Nya. Ayat suci Al-Qur'an, "ونبلوكم بالشر والخير فتنة وإلينا ترجعون" (QS. Al-Anbiya: 35), menegaskan bahwa Allah menguji manusia baik dengan kebaikan maupun keburukan sebagai ujian (fitnah).

 

Namun, pemahaman manusia terhadap takdir Allah seringkali keliru. Banyak yang menganggap setiap nikmat sebagai tanda keridhaan dan setiap musibah sebagai hukuman. Padahal, baik nikmat maupun musibah merupakan ujian untuk mengukur tingkat kesyukuran kita dalam nikmat dan kesabaran kita dalam menghadapi musibah. Dalam keadaan nikmat, manusia tampak serupa, tetapi ketika cobaan datang, perbedaan di antara mereka menjadi nyata.

 

Allah SWT menguji manusia dengan berbagai macam hal: perintah dan larangan, kebaikan dan keburukan, kekayaan dan kemiskinan, kemuliaan dan kehinaan. Semua ini adalah ujian untuk melihat siapa yang terbaik amalnya, siapa yang bersyukur atas nikmat yang diterimanya, dan siapa yang bersabar atas hal-hal yang tidak disukainya. Seperti yang dijanjikan dalam Al-Qur'an, "إنما يوفى الصابرون أجرهم بغير حساب" (QS. Az-Zumar: 10), pahala bagi orang-orang yang sabar akan diberikan tanpa batas.

 

Dunia ini adalah ladang amal, tempat kita diuji kesabaran dan kesyukuran. Akhirat kelak adalah tempat balasan atas segala amal perbuatan kita. Keberuntungan sejati adalah memahami bahwa setiap ujian adalah cara Allah SWT mendidik dan memperbaiki hamba-Nya. Cobaan yang berat sekalipun, pada hakikatnya adalah bentuk kasih sayang Allah agar kita senantiasa kembali dan bergantung kepada-Nya. Rasulullah SAW bersabda, "عجبًا لأمر المؤمن إن أمره كله خير، وليس ذلك لأحد إلا للمؤمن، إن أصابته سراء شكر فكان خيرًا له، وإن أصابته ضراء صبر فكان خيرًا له" (HR. Muslim). Pernyataan ini menegaskan bahwa segala sesuatu yang dialami seorang mukmin, baik suka maupun duka, adalah kebaikan baginya.

 

Oleh karena itu, marilah kita senantiasa bersabar dan bersyukur dalam menjalani kehidupan ini. Semoga Allah SWT memberikan kekuatan dan ketabahan kepada kita dalam menghadapi segala cobaan dan ujian, serta memberikan balasan yang setimpal di akhirat kelak. Aamiin.

Tags:

Komentar Pengguna