Etika Siswa terhadap Guru: Meneladani Ajaran Imam al-Ghazali

Etika Siswa terhadap Guru: Meneladani Ajaran Imam al-Ghazali

21 Juli 2025 | 14:06

Kebon cinta, Jawa Barat - Dalam era modern yang serba cepat ini, nilai-nilai etika dan kesopanan terkadang terabaikan. Hal ini juga dapat terjadi dalam hubungan antara siswa dan guru. Padahal, menghormati guru merupakan bagian penting dari proses pembelajaran yang efektif dan pembentukan karakter siswa yang baik. Ajaran Imam al-Ghazali dalam risalahnya "al-Adab fid Din" memberikan panduan berharga tentang etika murid terhadap guru, yang relevan hingga saat ini.

 

Salah satu poin penting yang diungkapkan al-Ghazali adalah mendahulukan salam kepada guru. Tindakan sederhana ini mencerminkan kerendahan hati dan penghormatan siswa. Selain itu, siswa juga diajarkan untuk tidak banyak bicara di hadapan guru, berdiri ketika guru berdiri, dan menghindari perbandingan pendapat yang dapat menyinggung. Hal ini menunjukkan pentingnya menjaga kesopanan dan fokus dalam proses belajar mengajar.

 

Lebih lanjut, al-Ghazali menekankan pentingnya menghormati waktu dan kondisi guru. Siswa tidak diperbolehkan bertanya kepada teman saat guru sedang berbicara, menunjukkan ketidaksetujuan secara terang-terangan, atau menarik pakaian guru. Bahkan, bertanya kepada guru di tengah perjalanan atau saat guru lelah juga perlu dihindari. Semua ini menunjukkan rasa empati dan perhatian siswa terhadap guru sebagai individu.

 

Ajaran al-Ghazali ini bukan sekadar aturan, melainkan refleksi dari nilai-nilai luhur yang perlu dijaga. Menghormati guru bukan hanya kewajiban, tetapi juga investasi untuk membangun hubungan yang positif dan produktif dalam proses pembelajaran. Dengan menerapkan nilai-nilai ini, siswa tidak hanya mendapatkan ilmu pengetahuan, tetapi juga menanamkan karakter yang baik dan terpuji. Semoga ajaran ini dapat menjadi inspirasi bagi siswa dan guru di seluruh Indonesia untuk menciptakan lingkungan belajar yang harmonis dan bermakna.

Tags:
pendidikan

Komentar Pengguna