Logo
  • Beranda
  • Berita
  • Pendidikan
  • Khazanah
  • Prestasi
  • Teknologi
  • Parenting
  • Beasiswa
  • Kategori
    • Khazanah
    • Sejarah
    • Beasiswa
    • Kesehatan
    • Berita
    • Pendidikan
    • Lifestyle
    • Teknologi
    • Prestasi
    • Parenting
    • Budaya
    • Internasional
    • Kebon Cinta
    • Info ASN
    • Bisnis
Khazanah
Wahyu

Gila Diam-diam

Gila Diam-diam

17 Juli 2025 | 08:07 | 0 Pembaca

 

Di sebuah pesantren, seorang kiai pernah menegur santrinya yang gemar tidur setelah Ashar dan baru terbangun menjelang Maghrib. Dengan lembut namun tegas, sang kiai berkata, “Kalau kebiasaan ini diteruskan, bisa-bisa kamu jadi gila. Akalmu rusak.”

 

Tentu saja teguran itu bukan semata-mata peringatan medis, tapi juga isyarat batin. Tidur di waktu-waktu yang tidak baik sering kali dianggap membuka celah bagi kegelisahan batin dan kekosongan jiwa. Waktu Ashar adalah batas antara terang dan senja, antara kesadaran dan kelengahan. Ia bukan ruang untuk mematikan diri, tapi ruang untuk kembali hidup: menyusun ulang napas, menenun kembali semangat yang mulai renggang.

 

Tapi santri ini lain. Ia merasa tak perlu tunduk pada dawuh kiai. Setiap hari, setelah Ashar, ia kembali dlosor tidur. Waktu-waktu itu, yang seharusnya untuk menyambung cahaya, ia padamkan sendiri. Teman-temannya mengingatkan. Ia tak peduli. Ia merasa dirinya baik-baik saja.

 

Hingga suatu hari, tanpa ditanya siapa pun, ia mulai berkata pada siapa saja yang ia temui, “Katanya kalau tidur Ashar bisa gila, tapi aku kok tidak ya?” Diulang-ulang kalimat itu. Di setiap kesempatan, kepada siapa pun.

 

Dan dari situlah semuanya menjadi terang.

 

Ia tidak sadar bahwa justru dengan ucapannya itu, ia sedang menunjukkan apa yang dulu telah diperingatkan. Gila tidak selalu datang dalam bentuk orang menari-nari di tengah jalan atau tertawa tanpa sebab. Kadang ia menyusup lewat pola pikir yang mulai retak, lewat logika yang berputar-putar dalam kalimat yang sama, lewat penolakan halus terhadap nasihat dan kebenaran.

 

Ia ingin membuktikan bahwa dirinya tidak gila. Tapi dunia tahu, hanya orang yang waras yang tidak perlu membuktikan kewarasannya.

 

Kiai tidak sedang melaknat. Ia hanya membaca arah. Dan kadang, yang membuat seseorang jatuh bukanlah satu kesalahan besar, tapi kebiasaan kecil yang diulang terus-menerus meski sudah diperingatkan.

 

Ada orang yang rusak akalnya bukan karena kegilaan besar, tapi karena keras kepala yang kecil. Karena menganggap dirinya lebih tahu dari kiai. Karena merasa aman dari akibat, padahal pelan-pelan sudah tersesat.

 

Dan kita tahu, orang yang paling sulit disembuhkan adalah yang tak merasa dirinya sedang sakit.

  • ← Sebelumnya
  • 1
  • 2
  • Selanjutnya →
Tags:
Khazanah Islam
Bagikan:
WhatsApp Twitter Facebook

Komentar Pengguna

Recent Berita
Cara Mudah Memahami Korespondensi Satu Satu dalam Himpunan dan Fungsi
Cara Mudah Memahami Korespondensi Satu Satu d...
31 Jul 2025
Mengenal Generic Structure Short Message dalam Bahasa Inggris
Mengenal Generic Structure Short Message dala...
31 Jul 2025
Penggunaan Kata Kerja Modal untuk Menyatakan Kewajiban dalam Bahasa Indonesia
Penggunaan Kata Kerja Modal untuk Menyatakan...
31 Jul 2025
Mengenal Kolintang Warisan Musik Tradisional dari Sulawesi Utara
Mengenal Kolintang Warisan Musik Tradisional...
31 Jul 2025
Peran Penting Perdagangan Internasional dalam Perekonomian Dunia
Peran Penting Perdagangan Internasional dalam...
31 Jul 2025
Peran Vital Jaringan Batang dalam Kehidupan Tumbuhan
Peran Vital Jaringan Batang dalam Kehidupan T...
31 Jul 2025
Pemanis Alami vs Sintetis: Mana yang Lebih Aman?
Pemanis Alami vs Sintetis: Mana yang Lebih Am...
31 Jul 2025
Struktur Daun dan Perannya dalam Produksi Energi Tanaman
Struktur Daun dan Perannya dalam Produksi Ene...
31 Jul 2025
Keseimbangan tubuh dengan asupan mineral yang cukup
Keseimbangan tubuh dengan asupan mineral yang...
31 Jul 2025
Fungsi kornea iris retina dan bagian lain mata
Fungsi kornea iris retina dan bagian lain mat...
31 Jul 2025
Fungsi dan susunan tulang dalam sistem rangka manusia
Fungsi dan susunan tulang dalam sistem rangka...
31 Jul 2025
Mengenal aneka penyedap makanan dalam masakan sehari hari
Mengenal aneka penyedap makanan dalam masakan...
31 Jul 2025
Perbedaan konduktivitas listrik pada logam semikonduktor dan isolator
Perbedaan konduktivitas listrik pada logam se...
31 Jul 2025
Peran regulasi dalam menjaga ketertiban masyarakat dan organisasi
Peran regulasi dalam menjaga ketertiban masya...
31 Jul 2025
Apa itu getaran dan bagaimana pengaruhnya terhadap benda di sekitar kita
Apa itu getaran dan bagaimana pengaruhnya ter...
31 Jul 2025
Pengertian dan contoh penggunaan katrol dalam kehidupan sehari hari
Pengertian dan contoh penggunaan katrol dalam...
31 Jul 2025
Fungsi tuas sebagai mesin sederhana dan cara kerjanya
Fungsi tuas sebagai mesin sederhana dan cara...
31 Jul 2025
Mengenal xilem dan floem dalam sistem akar tumbuhan
Mengenal xilem dan floem dalam sistem akar tu...
31 Jul 2025
Melalui Revisi KMA 890, Kemenag Mudahkan Guru Madrasah Memenuhi Target 24 JTM
Melalui Revisi KMA 890, Kemenag Mudahkan Guru...
30 Jul 2025
Pecahkan Masalah Intoleransi di Masyarakat, Menag Ajak Jajarannya Jadikan Kurikulum Cinta sebagai Solusi
Pecahkan Masalah Intoleransi di Masyarakat, M...
30 Jul 2025

KebonCintaNet

Menjadi Pelopor Pesantren Wirausaha yang Mendidik Santri Berakhlak Mulia, Mandiri Secara Ekonomi, dan Siap Berkarya untuk Bangsa

  • Jl. Urip Sumoharjo No.18, Ciwaringin, Kec. Ciwaringin, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat Kode Pos 45167
  • 087724345243
  • pondokkeboncinta@gmail.com
Kategori Populer
  • Khazanah
  • Sejarah
  • Beasiswa
  • Kesehatan
  • Berita
  • Pendidikan
  • Lifestyle
  • Teknologi
  • Prestasi
  • Parenting
  • Budaya
  • Internasional
  • Kebon Cinta
  • Info ASN
  • Bisnis
Kategori Lainnya
  • Khazanah
  • Sejarah
  • Beasiswa
  • Kesehatan
  • Berita
  • Pendidikan
  • Lifestyle
  • Teknologi
  • Prestasi
  • Parenting
  • Budaya
  • Internasional
  • Kebon Cinta
  • Info ASN
  • Bisnis

© 2025 All rights reserved. Developed by Pondok Kebon Cinta

Terms Privacy Contact