Keboncinta.com-- Sebagai wujud dukungan program pemerintah dalam memberikan pemenuhan makan makanan bergizi untuk anak Indonesia, Pondok Pesantren Wirausaha Kebon Cinta Ciwaringin-Cirebon menjadi salah satu pesantren yang memiliki dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) sendiri.
SPPG Kebon Cinta terus berkomitmen memastikan program Makan Bergizi Gratis (MBG) berjalan lancar dan tepat sasaran.
Dalam rangka mendukung kelancaran distribusi ribuan porsi makanan sehat ke sekolah-sekolah di Kecamatan Ciwaringin dan Gempol, SPPG menyiapkan tiga armada khusus yang akan mengantar langsung makanan ke setiap titik penerima.
Kepala SPPG Kebon Cinta, Muhammad Komando Yudha, menjelaskan bahwa armada distribusi ini dikerahkan agar makanan yang disalurkan tetap higienis, segar, dan sampai tepat waktu.
“Kami ingin memastikan setiap siswa penerima manfaat mendapatkan makanan bergizi sesuai standar yang sudah ditentukan. Armada distribusi menjadi kunci agar program ini berjalan efektif,” ujarnya.
Dengan total 3.475 porsi makan bergizi yang akan dibagikan ke berbagai sekolah mulai dari tingkat TK/PAUD, SD/MI, SMP/MTs, hingga SMA/MA, keberadaan armada distribusi sangat penting.
Hal ini juga sekaligus menjadi bentuk tanggung jawab SPPG dalam menjaga kualitas gizi serta kepercayaan masyarakat.
Setelah persiapan telah matang, mulai hari ini (2/10/2025) SPPG Kebon Cinta resmi beroperasi dan mulai mendistribusikan MBG ke penerima manfaat.
Untuk hari pertama ini, SPPG Kebon Cinta menyalurkan MBG secara bertahap, yaitu menyediakn lebih dari seribu porsi.
Program MBG ini mendapat dukungan penuh dari tim profesional, di antaranya Ameida Siti Saadah sebagai ahli akuntansi yang memastikan transparansi anggaran dan Shaima Aulia sebagai ahli gizi yang mengawasi kelayakan menu makanan.
Orang tua dan guru pun menyambut positif langkah ini. Mereka menilai kehadiran armada distribusi akan membuat program MBG lebih teratur, merata, dan benar-benar bermanfaat bagi siswa.
Mulai beroperasinya SPPG Kebon Cinta ini, berharap program makan bergizi gratis ini bisa menjadi inspirasi bagi wilayah lain dalam mengutamakan kesehatan dan ketersediaan makanan bergizi bagi anak di tanah air.***