Berita
Admin Kebon Cinta

Kemenag Terima Nota Diplomatik: Ini 5 Evaluasi Haji 2025 Yang Perlu Diperhatikan!

Kemenag Terima Nota Diplomatik: Ini 5 Evaluasi Haji 2025 Yang Perlu Diperhatikan!

29 Juni 2025 | 07:47

KebonCinta.com– Kementerian Agama (Kemenag) menerima Nota Diplomatik (Nodip) dari Kedutaan Besar Arab Saudi di Jakarta terkait pelaksanaan ibadah haji 1446 H/2025 M. Nota tersebut berisi lima evaluasi haji 2025 yang harus diperhatikan untuk pelaksanaan tahun depan.

Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag, Hilman Latief, membenarkan bahwa Nodip tersebut diterbitkan pada 16 Juni 2025 dan hanya ditujukan kepada tiga pihak terkait: Menteri Agama, Dirjen PHU, dan Direktur Timur Tengah Kementerian Luar Negeri.

Berikut lima evaluasi yang disampaikan dalam Nota Diplomatik:

Baca Juga: Xpeng G6: SUV Listrik Rp599 Juta yang Berani Tantang Dominasi Tesla Model Y

1. Koherensi Data Jemaah Haji Indonesia
Ditemukan perbedaan data jemaah dalam sistem E-Haj, Siskohat Kemenag, dan manifes penerbangan. Ada jemaah yang batal berangkat dan digantikan secara mendadak, bahkan hingga jelang keberangkatan.

2. Pergerakan Jemaah dari Madinah ke Makkah untuk Gelombang I
Penempatan jemaah berdasarkan data Syarikah terkadang tidak sesuai dengan pembagian hotel di Madinah, sehingga sebagian jemaah harus tetap berada di Madinah dan membutuhkan transportasi khusus dari Ditjen PHU.

3. Penempatan Jemaah di Hotel Makkah
Kebanyakan jemaah berada di hotel sesuai dengan Syarikah guna mempermudah pelaksanaan Armuzna. Namun, terdapat jemaah yang berpindah hotel secara sepihak, membuat koordinasi dengan Kasektor dan Ketua Kloter menjadi sulit.

Baca Juga: Semangat dan Tawa di Balik Ujian Akhir Semester Madrasah Aliyah Kebon Cinta

4. Masalah Kesehatan Jemaah Haji
Sejumlah besar jemaah Indonesia berusia lansia dan termasuk risiko tinggi. Hal ini membuat Arab Saudi khawatir angka kematian jemaah 2025 dapat melebihi tahun sebelumnya, sehingga memerlukan pengawasan dan pendampingan yang lebih intensif.

5. Penyembelihan Hewan Dam
Kemenag menjelaskan bahwa sebagian jemaah Indonesia melakukan dam melalui Adahi, sedangkan lainnya melalui KBIH yang bekerja sama dengan RPH atau membeli sendiri di pasar.

Namun, Arab Saudi menegaskan bahwa untuk tahun 2025, seluruh dam harus dilakukan melalui Adahi guna menjamin standar pelaksanaan sesuai aturan.

Kemenag menyatakan siap menindaklanjuti lima catatan ini guna memastikan pelaksanaan haji 2025 dapat berlangsung lebih tertib, aman, dan sesuai dengan aturan yang ditetapkan oleh pihak Arab Saudi.

Tags:
Sejarah

Komentar Pengguna