Kemenag Terima Nota Diplomatik: Ini 5 Evaluasi Haji 2025 Yang Perlu Diperhatikan!

KebonCinta.com– Kementerian Agama (Kemenag) menerima Nota Diplomatik (Nodip) dari Kedutaan Besar Arab Saudi di Jakarta terkait pelaksanaan ibadah haji 1446 H/2025 M. Nota tersebut berisi lima evaluasi haji 2025 yang harus diperhatikan untuk pelaksanaan tahun depan.
Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag, Hilman Latief, membenarkan bahwa Nodip tersebut diterbitkan pada 16 Juni 2025 dan hanya ditujukan kepada tiga pihak terkait: Menteri Agama, Dirjen PHU, dan Direktur Timur Tengah Kementerian Luar Negeri.
Berikut lima evaluasi yang disampaikan dalam Nota Diplomatik:
Baca Juga: Xpeng G6: SUV Listrik Rp599 Juta yang Berani Tantang Dominasi Tesla Model Y
1. Koherensi Data Jemaah Haji Indonesia
Ditemukan perbedaan data jemaah dalam sistem E-Haj, Siskohat Kemenag, dan manifes penerbangan. Ada jemaah yang batal berangkat dan digantikan secara mendadak, bahkan hingga jelang keberangkatan.
2. Pergerakan Jemaah dari Madinah ke Makkah untuk Gelombang I
Penempatan jemaah berdasarkan data Syarikah terkadang tidak sesuai dengan pembagian hotel di Madinah, sehingga sebagian jemaah harus tetap berada di Madinah dan membutuhkan transportasi khusus dari Ditjen PHU.
3. Penempatan Jemaah di Hotel Makkah
Kebanyakan jemaah berada di hotel sesuai dengan Syarikah guna mempermudah pelaksanaan Armuzna. Namun, terdapat jemaah yang berpindah hotel secara sepihak, membuat koordinasi dengan Kasektor dan Ketua Kloter menjadi sulit.
Baca Juga: Semangat dan Tawa di Balik Ujian Akhir Semester Madrasah Aliyah Kebon Cinta
4. Masalah Kesehatan Jemaah Haji
Sejumlah besar jemaah Indonesia berusia lansia dan termasuk risiko tinggi. Hal ini membuat Arab Saudi khawatir angka kematian jemaah 2025 dapat melebihi tahun sebelumnya, sehingga memerlukan pengawasan dan pendampingan yang lebih intensif.
5. Penyembelihan Hewan Dam
Kemenag menjelaskan bahwa sebagian jemaah Indonesia melakukan dam melalui Adahi, sedangkan lainnya melalui KBIH yang bekerja sama dengan RPH atau membeli sendiri di pasar.
Namun, Arab Saudi menegaskan bahwa untuk tahun 2025, seluruh dam harus dilakukan melalui Adahi guna menjamin standar pelaksanaan sesuai aturan.
Kemenag menyatakan siap menindaklanjuti lima catatan ini guna memastikan pelaksanaan haji 2025 dapat berlangsung lebih tertib, aman, dan sesuai dengan aturan yang ditetapkan oleh pihak Arab Saudi.
Tags:
SejarahKomentar Pengguna
Recent Berita

SIAPA AKU INI
11 Jul 2025
Alhamdulillah! Tunjangan Guru PAI Non-ASN Nai...
10 Jul 2025
Direktorat Pesantren Kemenag: Penyaluran BOS...
10 Jul 2025
Sempat Singgung Wacana Haji Lewat Jalur Laut,...
10 Jul 2025
Sebanyak 330 Mahasiswa Perguruan Tinggi Islam...
10 Jul 2025
Lebih Baik Sedikit Amal dengan Kesadaran Ilah...
10 Jul 2025
Madrasah harus Mampu Kenali Hambatan Belajar...
10 Jul 2025
Aroma Surga dari Sang Buah Hati: Sebuah Anuge...
10 Jul 2025
Menggapai Kejujuran, Keikhlasan, Rezeki, dan...
10 Jul 2025
Beri Akses Pendidikan untuk Semua, Kemenag Da...
10 Jul 2025
Dosa Sulit Diampuni: Memaafkan Kesalahan Sesa...
10 Jul 2025
Cobaan: Ujian dan Kasih Sayang Allah
10 Jul 2025
Pentingnya Menjaga Kesucian Perempuan dalam B...
10 Jul 2025
Menteri Agama Ungkap Indonesia Bisa Menjadi P...
10 Jul 2025
Jangan Sampai Doa Marahmu Merusak Masa Depan...
10 Jul 2025
Mengapa Ada Kaya, Ada Miskin?
10 Jul 2025
Ketika Harta Datang dan Pergi: Sebuah Renunga...
10 Jul 2025
Begini Aturan Baru Pemberian Tunjangan Profes...
10 Jul 2025
Cara menonaktifkan fitur Quick Access pada Wi...
10 Jul 2025