Laksamana Malahayati: Sosok Perempuan Tangguh, Panglima Perang Angkatan Laut Kesultanan Aceh

Keboncinta.com-- Selama ini mungkin seorang pahlawan itu identik dengan kaum laki-laki, ternyata banyak pahlawan nasional yang berasal dari kaum perempuan. Salah satunya ialah Laksamana Malahayati yang berasal dari tanah rencong Aceh.
Malahayati merupakan seorang perempuan pejuang yang berasal dari Aceh, yang lahir pada tahun 1550 M di Kesultanan Aceh Darussalam.
Malahayati memiliki ayah seorang laksamana, yaitu Laksamana Mahmud Syah yang masih keturunan dari pendiri Kesultanan Aceh Darussalam yaitu Sultan Ibrahim Ali Mughayat Syah (1513-1530 M).
Malahayati atau lebih dikenal dengan Laksamana Malahayati memiliki garis keturunan dari ayah dan kakek yang menjadi panglima angkatan laut Kesultanan Aceh.
Dari sanalah semangat dan kemahiran sebagai perwira laut tumbuh, dan hal tersebut mengantarkannya untuk belajar di akademi angkatan laut Kesultanan Aceh.
Awal perjuangan Laksamana Malahayati dimulai setelah berlangsungnya pertempuran antara armada laut Aceh melawan armada laut Portugis di Teluk Haru.
Pada pertempuran tersebut Laksamana Zainal Abidin yang merupakan suami dari Malahayati gugur dalam pertempuran tersebut.
Setelah ditinggal wafat oleh suaminya, Malahayati mengusulkan pembentukan pasukan Inong Bale kepada Sultan Aceh, yang personelnya terdiri dari janda-janda dari prajurit Aceh yang telah gugur dalam pertempuran, dan usulan tersebut dikabulkan oleh sultan, lalu kemudian Malahayati diangkat menjadi pemimpin pasukan tersebut dengan pangkat Laksamana.
Pada tanggal 21 Juni 1599 M, Laksamana Malahayati dan pasukannya terlibat pertempuran dengan armada laut Belanda yang memaksa masuk ke wilayah Kesultanan Aceh.
Dalam pertempuran tersebut pemimpin dari armada laut Belanda yaitu Cornelis de Houtman dan sejumlah pelaut Belanda tewas terbunuh, serta wakil pemimpin armada laut Belanda dan sisa pasukannya berhasil ditangkap oleh Laksamana Malahayati.
Pada perkembangan selanjutnya, pada tahun 1615 M Laksamana Malahayati gugur ketika dalam pertempuran melawan Portugis pimpinan Alfonso de Castro di Teluk Krueng Raya.
Kemudian Laksamana Malahayati dimakamkan di Desa Lamreh Kecamatan Krueng Raya Kabupaten Aceh Besar.
Penyematan gelar pahlawan nasional pada Laksamana Malahayati oleh pemerintah Indonesia dilaksanakan pada tanggal 9 November 2017.
Kemudian untuk menghormati jasa-jasanya dalam pertempuran-pertempuran laut dalam melawan penjajah, namanya juga dijadikan sebagai salah satu nama Kapal Republik Indonesia yaitu KRI Malahayati, yang merupakan salah satu unit kapal perang jenis fregat milik TNI AL.
Apa yang dilakukan oleh Laksamana Malahayati mengajarkan kepada kita bahwa baik itu kaum laki-laki ataupun perempuan memiliki keawajiban yang sama untuk selalu berjuang mempertahankan kehormatan dan kemerdekaan bangsa dari ancaman apapun terutama ancaman dari penajajahan.***
Tags:
SejarahKomentar Pengguna
Recent Berita

Perlu Dipahami oleh Semua, Berikut Ini Fungsi...
01 Jul 2025
Mengulas Peristiwa Perebutan Yerusalem oleh S...
01 Jul 2025
Peristiwa Perang Badar, Perang Pertama dalam...
01 Jul 2025
Mengenal Sosok Sultan Jalaluddin Akbar, Pengu...
01 Jul 2025
Kisah Tamu dan Sepotong Roti Kadaluarsa
01 Jul 2025
Laksamana Malahayati: Sosok Perempuan Tangguh...
01 Jul 2025
Nuruddin Zanki: Tokoh Besar Islam dalam Peran...
01 Jul 2025
Malik bin Dinar dengan mimpi neraka Basrah
01 Jul 2025
Mengenal Timur Lenk, Panglima Perang Islam Ta...
01 Jul 2025
Dosa, penyesalan dan Hidayah
01 Jul 2025Greenhouse Inovatif Pondok Pesantren Kebon Ci...
01 Jul 2025
KH.HASAN IRAQIE ABDURRASYID :SOSOK ULAMA' YAN...
01 Jul 2025
Selain Pekerja, Ketua RT dan RW Juga Bisa Men...
01 Jul 2025
Tiga Kepala Sekolah Swasta Wakili Indonesia d...
01 Jul 2025
Jenis-Jenis Campuran Beserta Pengertiannya da...
30 Jun 2025
Peran Kerja Sama dalam Membangun Hubungan Sos...
30 Jun 2025
Aspek Kebahasaan dalam Puisi Rakyat yang Perl...
30 Jun 2025
Apa Itu Kurva? Penjelasan Lengkap dan Jenis-J...
30 Jun 2025
Mengenal Perangkat Penyimpanan Data dan Fungs...
30 Jun 2025