Berita
Rahman Abdullah

Lihat Keberhasilan Turki dan Kuwait, Menag Upayakan Wakaf Jadi Instrumen Utama Pembangunan Sosial di Indonesia

Lihat Keberhasilan Turki dan Kuwait, Menag Upayakan Wakaf Jadi Instrumen Utama Pembangunan Sosial di Indonesia

17 Juli 2025 | 01:16

Keboncinta.com-- Sebagai negara berpenduduk Muslim terbesar di dunia, Indonesia tentunya mempunyai potensi zakat, sedekah dan wakaf yang tinggi. Selaras dengan hal tersebut, Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar mengatakan bahwa potensi wakaf di Indonesia sangat besar.

Menang bahkan mengatakan bahwa potensi wakaf di Indonesia dapat melampaui zakat. Wakaf juga lebih fleksibel dalam pengelolaannya sehingga bisa berdampak besar bagi masyarakat.

Hal tersebut disampaikan Menag saat menerima jajaran Yayasan Amaliah Astra di Kantor Kementerian Agama (Kemenag), Lapangan Banteng, Jakarta. Menag kemudian mencontohkan keberhasilan sejumlah negara dalam mengelola wakaf. Seperti halnya Turki, yang menurut Menag mampu membangun banyak sekolah dari hasil wakaf.

Tidak hanya Turki, ada juga Jordania dan Kuwait. Kedua negara ini menempatkan wakaf sebagai instrumen utama pembangunan sosial.

“Jordan tahun kemarin mampu mengumpulkan zakat sekitar 20 miliar dinar dan mengumpulkan 600 miliar dinar dari wakaf, 20 banding 600,” jelasnya di Jakarta, Selasa (15/7/2025).

“Potensi wakaf itu melampaui pengumpulan zakat. Kalau zakat itu kan asnaf-nya ditentukan, enggak boleh di luar itu. Kalau wakaf lebih longgar lagi menggunakannya,” tambahnya.

Menurut Menag, zakat memang penting, namun besaran umumnya hanya 2,5%. Ini tidak sebanding dengan potensi ekonomi umat yang bisa diolah melalui wakaf secara lebih strategis.

Pada pertemuan ini, selain wakaf, Menag juga berbicara tentang penguatan peran masjid sebagai pusat pembinaan umat. “Ke depan masjid itu harus memerankan dua peran, peran memberikan kesemarakkan dan peran memberikan syiar dalam bentuk penghayatan atau pendalaman makna,” terangnya.

Program Yayasan Amaliah Astra  mendapat apresiasi Menag, perlu diketahui  bahwa program ini telah menjadi model pemberdayaan berbasis masjid.

Yayasan ini berhasil mengelola 332 masjid/musala, menyelenggarakan lomba tahfiz internasional, melatih keterampilan bagi dhuafa, pengembangan relawan pemandian jenazah, hingga peluncuran aplikasi keuangan masjid yang terbuka bagi semua.

“Yang menjadi isu adalah bagaimana masjid memberdayakan umat dan itu sudah dilakukan oleh Astra, bukan lagi kita memberdayakan masjid tapi kita yang diberdayakan oleh masjid,” tutur Menag.

Selanjutnya, Ketua Yayasan Amaliah Astra, Riza Deliansyah, menyampaikan terima kasih atas perhatian dan dukungan Kemenag dalam berbagai inisiatif yang dilakukan pihaknya untuk kemaslahatan umat.***

Sumber: Kemenag RI

Tags:
berita nasional kemenag

Komentar Pengguna