keboncinta.com --- TikTok menjadi salah satu media sosial dengan pertumbuhan tercepat di dunia. Rahasia di balik popularitasnya terletak pada algoritma rekomendasi TikTok, yang membuat setiap konten terasa sangat relevan dan personal bagi penggunanya. Bagaimana algoritma ini bekerja?
Saat membuka aplikasi TikTok, pengguna akan disambut oleh halaman utama yang terbagi menjadi dua tab: “Mengikuti” dan “Untuk Anda”.
Tab Mengikuti menampilkan video dari akun yang Anda ikuti.
Tab Untuk Anda (FYP) berisi konten yang direkomendasikan oleh TikTok berdasarkan sistem algoritmanya.
Bagian “Untuk Anda” inilah yang dikenal sebagai FYP (For You Page), dan menjadi magnet utama TikTok karena berisi video yang sesuai minat pengguna.
Menurut keterangan TikTok, algoritma rekomendasi mereka memanfaatkan sistem peringkat yang mempertimbangkan berbagai faktor, termasuk minat awal pengguna baru, serta penyesuaian terhadap hal-hal yang dianggap tidak relevan.
“Tujuan kami adalah menemukan keseimbangan antara menyarankan konten yang relevan bagi Anda sambil membantu Anda menemukan konten dan pembuat konten yang dapat mendorong Anda untuk menjelajahi konten-konten yang mungkin belum Anda lihat sebelumnya,” tulis TikTok di laman newsroom.tiktok.com.
TikTok menjelaskan bahwa rekomendasi konten ditentukan oleh sejumlah indikator utama:
Interaksi pengguna – seperti like, komentar, share, watch time, hingga akun yang diikuti.
Informasi video – meliputi caption, musik, hashtag, efek, dan deskripsi video.
Pengaturan perangkat dan akun – termasuk bahasa, lokasi, serta jenis perangkat yang digunakan.
Setiap faktor tersebut memiliki bobot tertentu. Misalnya, menonton video sampai selesai atau berulang kali dianggap sebagai sinyal minat yang kuat bagi algoritma.
Banyak yang beranggapan bahwa akun dengan banyak pengikut lebih mudah masuk FYP. Faktanya, menurut TikTok, hal ini bukan karena algoritma memprioritaskan akun besar.
“Video dari akun dengan banyak pengikut biasanya mendapat penonton lebih besar bukan karena sistem rekomendasi memprioritaskan jumlah pengikut, tetapi karena akun besar memang memiliki basis audiens yang lebih luas,” jelas TikTok.