Optimalkan Manfaat Potensi Wakaf di Indonesia, Kemenag Komitmen Berdayakan Umat dengan Wakaf Produktif

Keboncinta.com-- Berlabel sebagai negara yang berpenduduk Muslim terbesar di dunia, Indonesia menjadi negara yang mempunyai potensi wakaf yang sangat besar untuk kesejahteraan umat. Untuk itu, Kementerian Agama (Kemenag) terus perkuat komitmennya dalam mewujudkan pemberdayaan ekonomi umat melalui pemanfaatan potensi wakaf yang strategis dan berdampak nyata.
Hal tersebut senada dengan salah satu pilar program prioritas Asta Protas Kemenag, yaitu dalam menerapkan aspek penguatan kemandirian umat.
Kamaruddin Amin, selaku Sekjen Kemenag menerangkan bahwa Indonesia memiliki potensi wakaf terbesar di dunia.
“Aset wakaf kita itu nilainya mencapai sekitar Rp2.000 triliun. Ini aset yang bersifat abadi dan tidak bisa diganggu gugat. Kalau ini kita kelola secara produktif, akan menjadi instrumen strategis bagi penguatan ekonomi umat,” ungkapnya di Serpong, Senin (28/7/2025).
Menurut Kamaruddin, dari sekitar 450 ribu tanah wakaf yang ada, baru sembilan hingga 10 persen yang telah dikelola secara produktif, seperti untuk pertanian, sawah, kehutanan, dan sektor lainnya.
"Ke depan, Kementerian Agama akan mendorong optimalisasi pengelolaan wakaf agar semakin berdampak langsung pada kesejahteraan masyarakat," terang Kamaruddin.
“Wakaf adalah instrumen strategis untuk membantu umat ini. Banyak orang belum berwakaf, jangan-jangan bukan karena tidak mau, tetapi karena belum ada literasinya. Maka, ke depan literasi wakaf juga akan kita perkuat,” tambahnya.
Ketika berbicara wkaf di Indonesia, potensi wakaf itu bukan hanya dari aset saja, wakaf uang juga ternyata memiliki potensi yang sangat besar. Untuk hal ini, Kemenag tengah menyiapkan ekosistem dan regulasi agar wakaf uang dapat dilakukan secara masif, amanah, dan transparan.
Sekjen Kemenag menggambarkan, jika seluruh ASN Kemenag, sekitar 400 ribu orang, termasuk PPPK, berwakaf minimal Rp10 ribu saja, maka akan terkumpul Rp4 miliar.
“Kalau ditambah satu juta guru berwakaf dengan nominal yang sama, kita bisa mengumpulkan Rp10 triliun. Itu baru dari guru, belum dari anak-anak didiknya,” ungkapnya.
Dengan program wakaf produktif ini, menjadi cerminan misi besar Kemenag sebagai institusi yang ingin memberi manfaat yang luas serta nyata bagi umat.
Demi mencapai tujuan wakaf produktif tersebut, tentunya diperlukan penguatan literasi wakaf, keterlibatan masyarakat luas, dan pengelolaan yang profesional. Dengan demikian, cita-cita mulia dari Kemenag untuk mensejahterakan umat bisa segera terlaksana.***
Tags:
berita nasional kemenagKomentar Pengguna
Recent Berita
.jpeg)
Cara Mudah Memahami Korespondensi Satu Satu d...
31 Jul 2025
Mengenal Generic Structure Short Message dala...
31 Jul 2025.jpeg)
Penggunaan Kata Kerja Modal untuk Menyatakan...
31 Jul 2025
Mengenal Kolintang Warisan Musik Tradisional...
31 Jul 2025.jpeg)
Peran Penting Perdagangan Internasional dalam...
31 Jul 2025
Peran Vital Jaringan Batang dalam Kehidupan T...
31 Jul 2025.png)
Pemanis Alami vs Sintetis: Mana yang Lebih Am...
31 Jul 2025.jpeg)
Struktur Daun dan Perannya dalam Produksi Ene...
31 Jul 2025
Keseimbangan tubuh dengan asupan mineral yang...
31 Jul 2025.jpeg)
Fungsi kornea iris retina dan bagian lain mat...
31 Jul 2025
Fungsi dan susunan tulang dalam sistem rangka...
31 Jul 2025
Mengenal aneka penyedap makanan dalam masakan...
31 Jul 2025.jpeg)
Perbedaan konduktivitas listrik pada logam se...
31 Jul 2025.jpeg)
Peran regulasi dalam menjaga ketertiban masya...
31 Jul 2025
Apa itu getaran dan bagaimana pengaruhnya ter...
31 Jul 2025
Pengertian dan contoh penggunaan katrol dalam...
31 Jul 2025
Fungsi tuas sebagai mesin sederhana dan cara...
31 Jul 2025.jpeg)
Mengenal xilem dan floem dalam sistem akar tu...
31 Jul 2025
Melalui Revisi KMA 890, Kemenag Mudahkan Guru...
30 Jul 2025