Pengayuh Gelombang: Kisah Nyata Nelayan Bangka yang Berjuang Mewujudkan Mimpi Enam Anaknya

Keboncinta.com- Sebuah kisah hidup yang sederhana namun penuh makna kini hadir dalam bentuk novel berjudul Pengayuh Gelombang.
Ditulis oleh Aswandi Asan, novel ini diangkat dari pengalaman pribadinya yang menggambarkan kehidupan seorang nelayan di Desa Penagan, pesisir Pulau Bangka, dari era 1980-an hingga awal 2000-an.
Dalam novel ini, pembaca diajak menyelami kisah perjuangan seorang ayah, yang dalam budaya lokal Melayu disebut Bak, dalam mengarungi kehidupan yang keras demi satu tujuan mulia: mewujudkan cita-cita enam orang anaknya.
Baca Juga: Yayasan Pesantren Kebon Cinta Gelar Pelatihan IT dan Bahasa untuk Santri yang Sedang Libur
Di tengah keterbatasan ekonomi dan kondisi fisik yang semakin menua, sang ayah terus berjuang, berharap salah satu dari anak-anaknya dapat membawa perubahan bagi keluarga.
Tak hanya mengangkat tema keteguhan dan cinta keluarga, Pengayuh Gelombang juga mengisahkan perjalanan spiritual sang tokoh utama.
Memasuki usia senja, ia mulai merasakan penyesalan mendalam karena selama ini telah menjauh dari Tuhannya.
Momen-momen ini mengantarkan pembaca pada pergolakan batin yang manusiawi dan refleksi mendalam tentang makna hidup.
Yang menjadikan novel ini semakin istimewa adalah muatan nilai-nilai lokal dan kearifan budaya masyarakat Melayu pesisir.
Aswandi Asan dengan piawai menyisipkan adat istiadat, filosofi hidup, serta cara pandang masyarakat pesisir dalam menghadapi gelombang kehidupan.
Pengayuh Gelombang bukan hanya sebuah novel. Ia adalah potret nyata tentang cinta, pengorbanan, dan keyakinan seorang ayah yang tak pernah padam, sekaligus warisan naratif dari masyarakat pesisir yang sering kali luput dari sorotan.
Dapatkan bukunya hanya di Keboncinta.com***
Tags:
pendidikanKomentar Pengguna
Recent Berita

SIAPA AKU INI
11 Jul 2025
Alhamdulillah! Tunjangan Guru PAI Non-ASN Nai...
10 Jul 2025
Direktorat Pesantren Kemenag: Penyaluran BOS...
10 Jul 2025
Sempat Singgung Wacana Haji Lewat Jalur Laut,...
10 Jul 2025
Sebanyak 330 Mahasiswa Perguruan Tinggi Islam...
10 Jul 2025
Lebih Baik Sedikit Amal dengan Kesadaran Ilah...
10 Jul 2025
Madrasah harus Mampu Kenali Hambatan Belajar...
10 Jul 2025
Aroma Surga dari Sang Buah Hati: Sebuah Anuge...
10 Jul 2025
Menggapai Kejujuran, Keikhlasan, Rezeki, dan...
10 Jul 2025
Beri Akses Pendidikan untuk Semua, Kemenag Da...
10 Jul 2025
Dosa Sulit Diampuni: Memaafkan Kesalahan Sesa...
10 Jul 2025
Cobaan: Ujian dan Kasih Sayang Allah
10 Jul 2025
Pentingnya Menjaga Kesucian Perempuan dalam B...
10 Jul 2025
Menteri Agama Ungkap Indonesia Bisa Menjadi P...
10 Jul 2025
Jangan Sampai Doa Marahmu Merusak Masa Depan...
10 Jul 2025
Mengapa Ada Kaya, Ada Miskin?
10 Jul 2025
Ketika Harta Datang dan Pergi: Sebuah Renunga...
10 Jul 2025
Begini Aturan Baru Pemberian Tunjangan Profes...
10 Jul 2025
Cara menonaktifkan fitur Quick Access pada Wi...
10 Jul 2025