Seorang Warga Negara Indonesia (WNI) asal Sampang, Madura, menjadi korban pengeroyokan di kawasan Bangsar, Kuala Lumpur, Malaysia, pada Senin (14/7/2025). Peristiwa tersebut diduga dilakukan oleh sekelompok warga negara asing asal Bangladesh di sebuah lokasi proyek.
Duta Besar RI untuk Malaysia, Hermono, menyampaikan bahwa korban sudah dalam kondisi selamat dan kasus tersebut kini ditangani oleh pihak berwenang Malaysia. "(Korban) orang asal Madura, Sampang," ujar Hermono, dikutip dari Republika, Rabu (16/7/2025).
Hermono menegaskan bahwa informasi yang menyebut korban meninggal dunia adalah tidak benar. Korban sempat dirawat di rumah sakit akibat luka yang dialami, namun kini sudah diperbolehkan pulang. "Sudah keluar RS. Korban hari ini pas ulang tahun," jelas Hermono.
Sebelumnya, beredar sebuah video viral di media sosial yang memperlihatkan korban dikeroyok oleh beberapa pekerja proyek menggunakan bilah besi. Mereka tampak mengenakan helm proyek berwarna kuning saat melakukan aksi kekerasan.
Dubes RI mengatakan, insiden terjadi akibat kesalahpahaman di lokasi proyek. "Karena merasa tidak terima ditegur soal kebisingan, lalu dikeroyok," kata Hermono.
Terkait kejadian itu, pihak KBRI telah berkoordinasi dengan tokoh masyarakat Madura di Malaysia, guna meredam emosi dan mencegah aksi balasan yang justru bisa memperkeruh keadaan. "Jangan orang-orang Madura yang melakukan
tindakan sendiri-sendiri. Kami akan monitor proses penegakan hukumnya," imbuh Dubes.
Polis Diraja Malaysia (PDRM) melalui pernyataan resminya dari wilayah Brickfields, Kuala Lumpur, menyebutkan bahwa sembilan pelaku pengeroyokan telah ditangkap. Mereka berusia antara 24 hingga 37 tahun. Barang bukti yang disita meliputi helm proyek dan bilah besi yang digunakan saat kejadian.
Terpisah, Wakil Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI), Christina Aryani, menyampaikan keprihatinan atas insiden tersebut. la mengatakan pihak kementerian masih menunggu laporan resmi dari otoritas Malaysia.
Berdasarkan informasi yang diperoleh Republika, para tokoh Madura di Kuala Lumpur berencana mengumpulkan komunitas Madura setempat pada Rabu malam untuk memberi arahan agar tetap tenang dan menyerahkan proses hukum sepenuhnya kepada pihak berwenang.