Wali Allah yang Hidup Dalam Kesederhanaan
Rabi'ah hidup dalam keadaan zuhud yang luar biasa. Pakaiannya bertapal-tampal. Makanannya hanya sedikit. Namun hatinya penuh kelazatan ruhani yang tidak dapat diungkapkan dengan kata-kata.
Ketika sahabat-sahabatnya bertanya tentang keadaannya, beliau menjawab:
"Aku tidak mengharapkan Syurga dan aku tidak takut kepada Neraka. Cukuplah aku mencintai Dia yang aku sembah."
Bagi Rabi'ah, ibadah adalah ekspresi cinta. Setiap sujudnya, setiap zikirnya, setiap air matanya adalah persembahan seorang kekasih kepada Kekasih Agungnya — Allah.