Berita
Rahman Abdullah

Peserta MQK 2025 Disarankan Menag untuk Ziarah ke Makam Syekh Jamaluddin al-Akbar, Penyebar Agama Islam di Wajo Sulsel

Peserta MQK 2025 Disarankan Menag untuk Ziarah ke Makam Syekh Jamaluddin al-Akbar, Penyebar Agama Islam di Wajo Sulsel

03 Oktober 2025 | 13:19

Keboncinta.com-- Penyelenggaraan Musabaqah Qiraatil Kutub (MQK) Internasional resmi dibuka oleh Menteri Agama  (Menag) RI Nassaruddin Umar. Menag ajak peserta MQK Nasional ke-8 dan MQK Internasional ke-1 di Macanang, Wajo, Sulawesi Selatan, disarankan berziarah ke makam Syekh Jamaluddin al-Akbar al-Husein di kompleks Masjid Tua Tosora.

Ajakan tersebut disampaikan Menag Nasaruddin Umar, dalam pembukaan MQK di Wajo, Sulsel, Kamis (2/10/2025). Menag mengingatkan pentingnya mengenang jasa para ulama besar.

Menag menekankan bahwa dengan berziarah, para peserta MQK diharapkan bisa meneladani perjuangan dakwah para ulama sekaligus memperkuat spiritualitas.

Baca Juga: MQK Internasional 2025 Resmi Dibuka, Menag Soroti Perubahan Iklim dan Perang bagi Peradaban

“Ziarah ini bukan sekadar ritual. Akan tetapi juga bagian dari pendidikan ruhani. Kita mengenang para ulama yang berjasa menyebarkan Islam di Nusantara, khususnya di Wajo, agar kita bisa melanjutkan perjuangan mereka,” ungkap Menag.

Sebagai informasi, Makam Syekh Jamaluddin al-Akbar berada di sisi sebelah barat Masjid Tua Tosora itu memiliki nilai historis yang tinggi.

Berdasarkan catatan lontar, masjid ini didirikan pada masa pemerintahan Arung Matoa Wajo ke-15 hingga 17, Alindrungi, sekitar tahun 1621 M.

Dalam manuskrip tersebut, upacara selamatan pendirian masjid dihadiri sejumlah raja dari kerajaan besar di Sulawesi Selatan, antara lain Raja Gowa, Raja Tallo, Raja Soppeng, dan Raja Bone.

Baca Juga: BRI Perkuat Dukungan Program Nasional 3 Juta Rumah, Salurkan KPR FLPP Rp14,21 Triliun untuk 103.807 Debitur hingga Agustus 2025

Sebelum itu, diketahui dalam sejarah bahwa sekitar tahun 1610 M, Islam mulai menjadi agama resmi Kerajaan Wajo.

“Arung Matoa Wajo ke-12, Sultan Abdurrahman, mengucapkan dua kalimat syahadat di hadapan Abdul Khatib Sulaiman Datuk Sulung dan Datuk Patimang. Peristiwa bersejarah itu terjadi pada 15 Safar 1019 H, bertepatan dengan 16 Mei 1610 M,” menurut tulisan di samping papan nama masjid tua.

Perlu diketahui, Masjid Tua Tosora dibangun di atas tanah berbukit dengan bentuk persegi panjang dan mihrab di sisi barat. Lokasi masjid berada di ketinggian 630,6 meter di atas permukaan laut dengan luas 1.231 m².

Baca Juga: Selalu Utamakan Pelayanan ke Masyarakat, Menag Masuk Daftar 10 Menteri Kabinet Merah Putih dengan Kinerja Terabaik

Material pembangunannya menggunakan kapur, batuan bercampur fosil kerang, pasir, serta batu merah dengan perekat dari putih telur dan kapur berwarna cokelat kekuningan.

Syekh Jamaluddin al-Akbar al-Husein yang dimakamkan di kompleks ini dikenal sebagai salah satu ulama besar yang berperan penting dalam penyebaran Islam di Sulsel.

Makam tokoh asal Samarkand, Uzbekistan ini berada di Cagar Budaya Masjid Tua Tosora yang berada di Kecamatan Majauleng, Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan.***

Tags:
berita nasional kemenag Khazanah Islam

Komentar Pengguna