Berita
M. Fadhli Dzil Ikram

PPAT Klaim Tren Judol Menurun, Legislator Mengingatkan Berhati-hati dengan Blokir Rekening

PPAT Klaim Tren Judol Menurun, Legislator Mengingatkan Berhati-hati dengan Blokir Rekening

01 Agustus 2025 | 22:44

Keboncinta.com -- Menurut Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), tren transaksi deposit judi online (judol) menurun setelah rekening diblokir atau tidak aktif.  Rudianto Lallo, anggota Komisi III DPR RI, meminta PPATK untuk berhati-hati saat memblokir rekening.
Bagus (tren menurun), saya mengatakan bahwa jika ada transaksi mencurigakan atau judi online, itu harus dilaporkan ke aparat penegak hukum.  Pada hari Jumat, 8 Januari 2025, Rudianto mengatakan kepada wartawan, "supaya bisa ditindakkan kan."

Dia juga mengingatkan PPATK tentang kebijakan yang memblokir rekening yang diduga menganggur selama tiga bulan. Dia berpendapat bahwa PPATK harus lebih berkonsentrasi pada rekening yang dicurigakan. Menurutnya, PPATK berharap tidak mengambil kebijakan yang dapat menimbulkan kontroversi dan konflik di masyarakat.

Jika ini dapat mengurangi transaksi yang mencurigakan, itu bagus.  Namun, praktik seperti itu seharusnya dilaporkan segera kepada penegak hukum. Dia menambahkan, "Agar segera dilakukan."

Dia meminta PPATK untuk berhati-hati saat memblokir rekening dan berkolaborasi dengan pihak perbankan.

Ya, Anda harus hati-hati.  Menurutnya, PPATK dapat berinteraksi dengan bank. Mereka dapat merekomendasikan atau meminta pihak bank untuk benar-benar men-crosscheck, memverifikasi atau memvalidasi setiap pelanggannya.

Sebab, dia percaya, bank lebih memahami pelanggannya.  Selain itu, dia meminta PPATK untuk menghindari membuat kebijakan yang merugikan masyarakat.

Jadi, kita harus berhati-hati ke depan.  Menurutnya, rekening yang diblokir adalah rekening yang diduga terkait dengan pencucian uang atau transaksi mencurigakan. Itu saja fokusnya.

Dia juga menambahkan, "Jika rekening itu tidak ada kaitan, tidak disinyalir, tersangkut, terkait, atau terikat dengan pencucian atau judi online narkoba, jangan diblokir."

Sebelum ini, PPATK menyatakan bahwa transaksi deposit judol menurun dari Rp 5 triliun menjadi hanya Rp 1 triliun setelah pemblokiran rekening yang tidak aktif atau dormant.

Kepala PPATK Ivan Yustiavandana memberi tahu wartawan pada Kamis (31/7) bahwa ketika dormant kita bekukan, deposit judol langsung turun 70%, turun dari lebih dari Rp 5 triliun menjadi hanya Rp 1 triliunan lebih.

Ivan menyatakan bahwa transaksi judol menurun sampai minus 70%. Dia percaya bahwa angka ini menunjukkan penurunan bebas dalam transaksi deposit judol.

Setelah kita bekukan dormant, tren jumlah transaksi deposit judol juga terjun bebas.  Semua ini menunjukkan hasil yang baik.  Ivan menyatakan, "Sesuai dengan Asta Cita dan Indonesia Emas benar-benar."

Tags:
berita nasional

Komentar Pengguna