keboncinta.com --- Presiden Prabowo Subianto menegaskan target pemerintah untuk menambah 30 fakultas kedokteran baru di sejumlah kampus di Indonesia. Langkah ini dilakukan guna mengatasi kekurangan dokter umum maupun spesialis yang masih terjadi.
Selain 30 fakultas kedokteran baru, Prabowo juga mengungkapkan rencana pembukaan 148 program studi (prodi) khusus pendidikan spesialis dan subspesialis pada 2025.
"Tahun ini, kita juga akan buka 148 prodi di 57 fakultas kedokteran, dan juga 125 prodi ini adalah untuk spesialis, dan sisanya, 23 adalah prodi subspesialis. Saya ingin menambah fakultas kedokteran. Yang sekarang harus kita tambah, jumlah mahasiswa dan jumlah lulusan," kata Prabowo dalam pernyataannya kepada Antara, Rabu (27/8/2025).
Ia menambahkan, "Target saya akan ada 30 fakultas kedokteran baru. Insya Allah untuk mengejar tadi 70.000 spesialis dan dokter umum kekurangannya adalah 140.000."
Prabowo menuturkan, masalah kekurangan tenaga medis tidak hanya dialami Indonesia, tetapi juga banyak negara lain. Oleh karena itu, pemerintah harus mengambil langkah serius.
"Kekurangan tenaga paramedis terjadi di seluruh dunia. Kita rebutan, Eropa, Amerika, kekurangan dokter, kekurangan tenaga medis. Jadi, kita harus bekerja keras," ujarnya.
Presiden menekankan bahwa negara harus memaksimalkan seluruh sumber daya untuk mewujudkan layanan kesehatan terbaik bagi seluruh rakyat Indonesia. Ia menambahkan bahwa kesejahteraan merupakan hak semua warga negara, termasuk mereka yang berada di daerah terpencil.
Selain itu, Prabowo menyoroti pentingnya pendidikan dan kesehatan sebagai pilar demokrasi. Menurutnya, "Pendidikan dan kesehatan adalah demokratisasi. Itu saudara-saudara. Mengapa pemerintah, siapapun yang memerintah, siapapun wajib memperjuangkan pendidikan yang terbaik, dan kesehatan yang terbaik."