Keboncinta.com- Otoritas Arab Saudi dijadwalkan mengumumkan kuota haji 2026 pada 10 Juli 2025 atau bertepatan dengan 15 Muharram 1447 H.
Hal ini disampaikan oleh Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama (Kemenag), Hilman Latief, di Madinah, Jumat (20/6).
Menurut Hilman, pengumuman tersebut akan dilakukan melalui kanal resmi Masar Nusuk atau e-Hajj. “Saat ini, pemerintah Arab Saudi tengah membangun kesadaran dan kesiapsiagaan seluruh negara pengirim jemaah haji mengenai pola penyelenggaraan haji tahun depan, sehingga penetapan kuota resmi akan disampaikan bulan depan,” kata Hilman.
Baca Juga: Honorer Waspada! Pengangkatan PPPK Paruh Waktu Bisa Gagal jika Masuk dalam Daftar Ini
Sejak 2022, pengumuman kuota haji dari Arab Saudi biasa dilakukan pada 12 Zulhijjah, bertepatan dengan penutupan ibadah haji.
Namun, untuk tahun ini pola tersebut berubah, memberi kesempatan bagi negara pengirim jemaah untuk mempersiapkan diri lebih matang.
Hilman juga mengungkapkan bahwa lima catatan terkait pelaksanaan haji tahun ini yang diterima dari Kedutaan Besar Arab Saudi hanya berupa saran perbaikan, bukan teguran atau sanksi. “Catatan tersebut tidak berdampak pada alokasi kuota haji Indonesia tahun depan,” tegas Hilman.
Baca Juga: Jujur Lebih Mulia daripada Nilai Tinggi Hasil Curang
Dalam tiga tahun terakhir, Indonesia menerima peningkatan signifikan dalam jumlah kuota haji. Pada tahun 2022, Indonesia mendapatkan total 100.051 kuota (92.825 jemaah reguler dan 7.226 jemaah khusus).
Angka ini naik drastis pada tahun 2023 dengan total 221.000 kuota (203.320 jemaah reguler dan 17.680 jemaah khusus), dan kembali bertambah menjadi 241.000 (213.320 jemaah reguler dan 27.680 jemaah khusus) pada tahun 2024.
Sementara itu, untuk tahun ini, Indonesia mendapatkan total 221.000 kuota dengan rincian 203.320 jemaah reguler dan 17.680 jemaah khusus.
“Indonesia siap menyambut pengumuman resmi dari Arab Saudi dan terus mempersiapkan pola penyelenggaraan haji yang lebih baik untuk tahun 2026,” tutup Hilman.***
Kontributor: Ahmad Syahid El-Khaq, Penyuluh Agama KUA Astanajapura